Sebanyak 200 ribu alat kontrasepsi tersebut terdiri atas 2.525 biji IUD choper T, 45.270 keping Pil KB kombinasi, 287 gros kondom, 117.340 vial suntik KB.
Kemudian 21.300 vial suntik KB progestin, 11.570 set Implant terdiri atas 10.200 set Implant II batang, 1.370 set Implant I batang serta 2.500 cyc mini pil.
Ia menyebutkan alokasi alat kontrasepsi dan obat-obatan tersebut akan didistribusikan ke sepuluh wilayah yang ada di Provinsi Bengkulu untuk mengatasi kepesertaan KB di masyarakat pada 2024.
Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya untuk mencapai sasaran kinerja, karena BKKBN Provinsi Bengkulu fokus meningkatkan persentase fasilitas kesehatan (faskes) hingga 94 persen dalam melayani program KB serta menekan angka kehamilan yang tidak diinginkan hingga 18,10 persen.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Kerja I Bidang Akses, Kualitas Layanan KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Provinsi Bengkulu Rina bahwa manfaat alat kontrasepsi dan obat sangat baik bagi kesehatan ibu melahirkan dan bayi.
Sebab dapat membantu menjarangkan kehamilan, menjaga jarak kelahiran, serta mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.
Selanjutnya, alat dan obat tersebut menjadi unsur penting dalam rangkaian pelayanan KB bersama dengan konseling, informasi dan edukasi (KIE) serta memegang peran penting sebagai syarat utama bagi akseptor sebelum mendapatkan pelayanan KB.