London (Antara) - Malam kesenian tahunan Indonesia Gala Cultural Night: Symphony in Diversity mempromosikan kebudayaan Indonesia digelar dalam rangkaian pertemuan ilmiah para pelajar Indonesia di Inggris yang tergabung Perhimpunan Pelajar Indonesia.
Acara ini menampilkan kesenian Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua, Sabtu malam.
Ketua PPI UK Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London , Minggu mengatakan acara yang digelar di Greenwood Theatre di London, di bilangan London Bridge yang terkenal dihadiri sekitar 300 undangan termasuk Dut Baesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb.
Dubes TM Hamzah Thayeb yang berasal dari Aceh mengaku sangat terpukau dengan tari Saman yng dibawakan oleh para pelajar Indonesia yang ditengah tengah kesibukan belajar masih sempat ikut mempromosikan Indonesia di Inggris.
"Memang semakin hebat pelajar Indonesia di UK dengan tarian yang semakin memukau," ujar Dubes.
Haikal mengatakan Gala Cultural Night merupakan bagian dari Indonesian Scholars International Convention berbagai kesenian tradisional dipentaskan di Greenwood Theatre tersebut.
Para pengunjung yang berjumlah lebih dari 300 orang yang memenuhi Greenwood Theatre mengenakan Udeng (Ikat Kepala) Bali sebagai tanda masuk ke theatre yang membuat ruang penuh dengan udeng berwarna merah dan kuning yang membuat acara semakin semarak.
Ngibing
Acara dibuka dengan tarian Ngibing asal DKI Jakarta, yang dipentaskan oleh pelajar-pelajar Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan di kota Manchester.
Penampilan selanjutnya adalah Tari Yospan dari Papua yang dipentaskan langsung oleh mahasiswa Papua di London. Ke delapan pelajar Papua tersebut menggunakan hiasan sederhana namun sangat unik di mata para pengunjung Gala Cultural Night.
Dari ujung timur, acara beralih ke ujung barat Indonesia, yaitu Aceh. Dipersembahkan tarian Ratoh Duek yang khas dari Aceh.
Tarian ini dipersembahkan oleh pelajar Indonesia yang sedang berkuliah di kota Newcastle. Tari Topeng asal pulau wisata Bali juga ditampilkan. Tarian yang bercerita tentang orang tua yang mencoba menggoda gadis muda ini sangat mencuri perhatian penonton.
Agung Bagus Pratiksa Linggih, pelajar S1 di University of Manchester ini sengaja membawa peralatan lengkap Tari Topeng dari Indonesia demi mempromosikan Indonesia di UK.
Selain tarian, musik angklung juga dipromosikan di acara Gala Cultural Night. Musik angkung ini memainkan berbagi medley lagu daerah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Penonton nampak sangat tertarik dengan alat musik yang terbuat dari bambu tersebut.
Acara ditutup dengan mengajak seluruh penonton untuk berjoget dangdut. Para penonton yang diajarkan cara berjoget oleh MC pun ikut bergoyang mengikuti penyanyi asal London, Irina Monarizki.
Acara pun ditutup sangat meriah. Andon yang merupakan dosen dari King's College London menyatakan seusai acara mengatkan sangat menikmati penampilan budaya Indonesia.
"I really enjoyed the event. I hope I can attend this event again next year," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Acara ini menampilkan kesenian Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua, Sabtu malam.
Ketua PPI UK Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London , Minggu mengatakan acara yang digelar di Greenwood Theatre di London, di bilangan London Bridge yang terkenal dihadiri sekitar 300 undangan termasuk Dut Baesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb.
Dubes TM Hamzah Thayeb yang berasal dari Aceh mengaku sangat terpukau dengan tari Saman yng dibawakan oleh para pelajar Indonesia yang ditengah tengah kesibukan belajar masih sempat ikut mempromosikan Indonesia di Inggris.
"Memang semakin hebat pelajar Indonesia di UK dengan tarian yang semakin memukau," ujar Dubes.
Haikal mengatakan Gala Cultural Night merupakan bagian dari Indonesian Scholars International Convention berbagai kesenian tradisional dipentaskan di Greenwood Theatre tersebut.
Para pengunjung yang berjumlah lebih dari 300 orang yang memenuhi Greenwood Theatre mengenakan Udeng (Ikat Kepala) Bali sebagai tanda masuk ke theatre yang membuat ruang penuh dengan udeng berwarna merah dan kuning yang membuat acara semakin semarak.
Ngibing
Acara dibuka dengan tarian Ngibing asal DKI Jakarta, yang dipentaskan oleh pelajar-pelajar Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan di kota Manchester.
Penampilan selanjutnya adalah Tari Yospan dari Papua yang dipentaskan langsung oleh mahasiswa Papua di London. Ke delapan pelajar Papua tersebut menggunakan hiasan sederhana namun sangat unik di mata para pengunjung Gala Cultural Night.
Dari ujung timur, acara beralih ke ujung barat Indonesia, yaitu Aceh. Dipersembahkan tarian Ratoh Duek yang khas dari Aceh.
Tarian ini dipersembahkan oleh pelajar Indonesia yang sedang berkuliah di kota Newcastle. Tari Topeng asal pulau wisata Bali juga ditampilkan. Tarian yang bercerita tentang orang tua yang mencoba menggoda gadis muda ini sangat mencuri perhatian penonton.
Agung Bagus Pratiksa Linggih, pelajar S1 di University of Manchester ini sengaja membawa peralatan lengkap Tari Topeng dari Indonesia demi mempromosikan Indonesia di UK.
Selain tarian, musik angklung juga dipromosikan di acara Gala Cultural Night. Musik angkung ini memainkan berbagi medley lagu daerah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Penonton nampak sangat tertarik dengan alat musik yang terbuat dari bambu tersebut.
Acara ditutup dengan mengajak seluruh penonton untuk berjoget dangdut. Para penonton yang diajarkan cara berjoget oleh MC pun ikut bergoyang mengikuti penyanyi asal London, Irina Monarizki.
Acara pun ditutup sangat meriah. Andon yang merupakan dosen dari King's College London menyatakan seusai acara mengatkan sangat menikmati penampilan budaya Indonesia.
"I really enjoyed the event. I hope I can attend this event again next year," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013