Bandarlampung (ANTARA Bengkulu) - Harga rumput laut di Bandarlampung sejak tiga hari lalu naik karena pasokannya tersendat ke daerah itu.

"Akibat cuaca buruk, pasokan rumput laut berkurang. Petani kini menjual komoditas itu dengan harga tinggi," kata Lina, pedagang rumput laut di Pasar Gintung, Bandarlampung, Sabtu.

Dia mengatakan, akibat cuaca buruk dan ombak laut besar, petani rumput laut banyak yang  gagal panen.

"Untuk harga rumput laut basah yakni  Rp10.000 - Rp14.000/kg, sebelumnya hanya Rp8.000- Rp12.000/kg; dan rumput laut kering dari Rp25.000/kg menjadi Rp28.000/kg," kata dia.

Ia mengungkapkan, saat ini para petani hanya dapat mengirimkan 30 kg rumput laut.

"Masyarakat lebih cenderung memilih rumput laut yang kering karena lebih tahan lama, sehingga bisa disimpan dengan jangka waktu yang lebih panjang," katanya.

Omzet penjualan, menurutnya, tetap stabil karena tidak ada lonjakan permintaan atas rumput laut.

"Kalau cuaca panas baru ada lonjakan permintaan atas rumput laut," katanya.

Barang  yang didapat, menurutnya, diambil dari Kabupaten Pesawaran atau Lampung Selatan.

Hal senada pun diungkapkan petani lainnya, yakni pasokan rumput laut berkurang sehingga harga komoditas itu meningkat.

"Harga sudah naik dari kemarin, karena yang dikirim sedikit dan petani pun harus tambah biaya untuk mengirim pasokan ke pengecer," kata Jaka, pedagang rumput laut di Pasar Tugu.

Dia mengatakan, bila harga BBM naik dipastikan harga rumput laut akan tinggi, karena biaya pengiriman akan bertambah.    "Jika dari petani sudah memberikan harga tinggi, para pengecer seperti saya tentunya akan kesulitan menentukan harga," keluh dia.

Saat ini saja, lanjut dia, masyarakat sudah banyak yang mengeluhkan atas kenaikan harga rumput laut ini, padahal hanya naik sedikit.

Masyarakat, menurutnya, pasti ingin meminta harga normal dan itu sangat sulit direalisasikan, karena bila terjadi pengecer bisa gulung tikar.

Pedagang es buah pun mengeluhkan atas kenaikan harga rumput laut ini, karena komoditas ini sudah menjadi bahan baku utama.

"Jika harganya naik, rumput laut di dalam es buah harus dikurangi," kata Roy, salah satu pedagang es buah.

"Bila harganya tinggi, dikhawatirkan masyarakat tidak akan lagi membeli," katanya. (T.H009/ANT)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012