Rejanglebong (Antara Bengkulu) - Aksi perampokan dan pemalakan dialami pengguna jalan lintas Curup, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu dengan Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel, Selasa.

Pemblokiran jalan yang dilakukan ratusan warga Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang, Rejanglebong, terhitung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB selain melumpuhkan arus transportasi kedua provinsi juga diwarnai sejumlah kasus perampokan kendaraan bermotor.

Menurut keterangan Ismail (26) warga Kecamatan Sindang Kelingi, selama pemblokiran jalan itu setidaknya terjadi enam kasus perampasan kendaraan bermotor diantaranya dua kasus di dekat jembatan dua Desa Simpang Beliti, kemudian di Dusun Gardu, Desa Kepala Curup, lokasi lainnya di Desa Cahaya Negeri dan satu kasus lainnya di sawangan jalanan Desa Pelalo.

"Saat kejadian saya mau ke Lubuklinggau, saat itu saya dihentikan warga di Desa Pelalo yang memberitahukan kalau jalannya lagi diblokir warga dan di suruh pulang kemabli ke Kota Curup karena nanti bisa jadi sasaran perampokan," ujarnya.

Sementara itu menurut Din (30) salah seorang pedagang jagung rebus di kawasan Desa Pelalo, aksi blokir jalan itu dilakukan oleh warga Desa Simpang Beliti dan Desa Kepala Curup, sedangkan desa-desa lainnya tidak ikut serta.

"Kami tidak ikut karena kami tidak tahu apa tuntutan pemblokiran jalan itu, jadi warga blokir jalanan ini kebanyakan dari Desa Simpang Beliti dan Kepala Curup. Sedangkan warga desa lainnya tidak ikut-ikutan. Sebelumnya aksi pemblokiran jalan semacam ini sudah pernah terjadi beberapa kali yang ujung-ujungnya merugikan kami sendiri, orang jadi takut lewat sini karena bakal dirampok atau dipalaki," ujarnya.

Sementara Kapolres Rejanglebong, AKBP Edi Suroso, mengakui adanya sejumlah kasus pencurian dengan kekerasan (curas) berupa perampasan sepeda motor dan saat ini kasusnya sudah dilaporkan ke Polsek Sindang Kelingi maupun Polsek Padang Ulaktanding. Pihaknya sementara waktu belum bisa menindaklajutinya karena suasana di kawasan itu masih belum kondusif pascapemblokiran jalan.

Untuk menjaga keamanan di Lembak, saat ini Polres Rejanglebong telah menerjunkan tiga SSK yakni 1 SSK dari Polres Rejanglebong, 1 SSK Brimob Kompi Curup dan 1 SSK TNI dari Kodim 0409 Rejanglebong dan Yonif 144 Curup.

Pantauan di lapangan arus kendaraan dari Bengkulu maupun dari arah Kota Lubuklinggau, Sumsel, maupun daerah lainnya hingga Selasa malam terlihat masih sedikit kendati pemblokiran jalan sudah dibuka dan sejumlah titik dijaga aparat TNI.

Para sopir masih takut lewat mengingat pasca-pemblokiran jalan ini rawan tindak kejahatan perampokan kendaraan bermotor dan pemalakan terhadap kendaraan umum yang dilakukan sejumlah pria bersenjata tajam. (Antara)

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013