Bengkulu,  (Antara) - Bank Indonesia perwakilan Provinsi Bengkulu mencatat tingkat pengangguran di daerah tersebut meningkat.

Dalam laporan Kajian Ekonomi Provinsi Bengkulu yang disampaikan ke Antara, Sabtu menjelaskan peningkatan pengangguran tersebut tercermin dari tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang turun dari 70,7 persen pada Agustus 2012 menjadi 67,3 persen pada Februari 2013.

Penurunan TPAK itu mengindikasikan pertumbuhan jumlah masyarakat usia kerja (di atas 15 tahun) tidak diikuti dengan peningkatan jumlah angkatan kerja yang memperoleh pekerjaan. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2013 sebanyak 841 ribu orang atau berkurang 20,4 ribu orang dibandingkan periode Agustus 2012 yang tercatat 861 ribu orang.

Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi tersbut menjadi 4,70 persen dari sebelumnya 3,61 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, menurut kajian BI tersebut, jumlah pengangguran di Bengkulu bertambah dari 31.100 orang pada Agustus 2012 menjadi 39.900 orang pada Agustus 2013.

Bertambahnya bidang usaha padat modal diprediksi menjadi salah satu peneybab tidak terserapnya tenaga kerja. Disamping itu tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman dan industri turut mendorong penyempitan lapangan kerja di tingkat perdesaan.

Berdasarkan struktur lapangan pekerjaan, sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbesar mencapai 52,2 persen, diikuti sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi sebesar 17,2 persen, dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan sebesar 16,9 persen.

Menurut BI, walau porsi serapan tenaga kerja di sektor pertanian masih cukup tinggi, jumlah tenaga kerja di sektor tersebut berkurang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal tersebut mengindikasikan terjadinya pengurangan lahan pertanian di Provinsi Bengkulu akibat tingginya alih fungsi lahan.

Sedangkan jika dilihat dari sisi pertumbuhannya, penyerapan tenaga kerja sektor lembaga keuangan tumbuh tertinggi mencapai 36,2 persen.

Perkembangan perbankan di Bengkulu menjadi pendorong meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di sektor tersebut. Selain itu, perkembangan sektor pertambangan dan penggalian yang masih baik mendorong pertumbuhan serapan tenaga kerja sektor itu.

Pada Agustus 2013, sektor pertambangan dan penggalian mengalami kenaikan jumlah tenaga kerja sebesar 27,6 persen.

(*)

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013