Badan-badan berwenang Amerika Serikat pada Selasa (4/1) mendakwa seorang pria Kolombia melakukan konspirasi untuk membunuh atau menculik di luar AS sehubungan dengan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.
Langkah itu merupakan dakwaan resmi pertama dalam kasus pembunuhan itu.
Haiti menangkap puluhan orang setelah pembunuhan pada Juli yang meninggalkan kekosongan politik di negara Karibia itu.
Tapi negara itu tidak menuntut siapa pun, dan penundaan penyelidikan atas pembunuhan itu serta intimidasi para pejabat telah menimbulkan keluhan di dalam negeri.
Departemen Kehakiman AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Mario Palacios, mantan perwira militer Kolombia, adalah bagian dari konspirasi yang semula berencana untuk menculik Moise tapi berkembang menjadi skenario pembunuhan setelah konspirator tidak dapat menemukan pesawat untuk membawa presiden keluar dari Haiti.
"Pernyataan di bawah sumpah menuduh bahwa, pada 7 Juli 2021, Palacios dan orang-orang lainnya memasuki kediaman presiden di Haiti dengan maksud dan tujuan membunuh Presiden Moise, dan faktanya presiden terbunuh," kata Departemen Kehakiman dalam pernyataan itu.
Palacios juga didakwa dengan "memberikan dukungan material yang mengakibatkan kematian."
Salah satu anggota konspirasi, seorang pria Haiti-Amerika yang digambarkan sebagai "Co-conspirator #1", melakukan perjalanan ke AS pada akhir Juni untuk meminta bantuan melanjutkan rencana pembunuhan itu, menurut pernyataan itu.
Palacios pada Selasa sore muncul pertama kali di Pengadilan Distrik AS di Miami, mengenakan pakaian sipil dengan borgol di pergelangan tangannya yang diikat dengan rantai yang melilit pinggangnya.
Palacios dalam bahasa Spanyol mengatakan kepada pengadilan melalui seorang penerjemah bahwa dia tidak mengenal siapa pun di AS dan satu-satunya penghasilannya adalah pensiun militer Kolombia senilai sekitar 375 dolar AS (Rp5,3 juta) per bulan.
Palacios adalah bagian dari kelompok lima orang yang dikenal sebagai "Tim Delta" yang memasuki kamar tidur Moise untuk menembaknya, menurut laporan pada Agustus oleh Polisi Nasional Haiti tentang pembunuhan itu. Empat anggota lainnya dari kelompok itu berada dalam tahanan Haiti.
"Perdana Menteri Ariel Henry ingin keadilan ditegakkan dalam pembunuhan keji terhadap Jovenel Moise itu," kata juru bicara kantor perdana menteri ketika ditanya sebelumnya tentang penangkapan itu.
Palacios ditahan di Jamaika pada Oktober dan dideportasi ke Kolombia pada Senin. Selama singgah di Panama, dia setuju untuk dideportasi ke AS, kata Departemen Kehakiman AS.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Langkah itu merupakan dakwaan resmi pertama dalam kasus pembunuhan itu.
Haiti menangkap puluhan orang setelah pembunuhan pada Juli yang meninggalkan kekosongan politik di negara Karibia itu.
Tapi negara itu tidak menuntut siapa pun, dan penundaan penyelidikan atas pembunuhan itu serta intimidasi para pejabat telah menimbulkan keluhan di dalam negeri.
Departemen Kehakiman AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Mario Palacios, mantan perwira militer Kolombia, adalah bagian dari konspirasi yang semula berencana untuk menculik Moise tapi berkembang menjadi skenario pembunuhan setelah konspirator tidak dapat menemukan pesawat untuk membawa presiden keluar dari Haiti.
"Pernyataan di bawah sumpah menuduh bahwa, pada 7 Juli 2021, Palacios dan orang-orang lainnya memasuki kediaman presiden di Haiti dengan maksud dan tujuan membunuh Presiden Moise, dan faktanya presiden terbunuh," kata Departemen Kehakiman dalam pernyataan itu.
Palacios juga didakwa dengan "memberikan dukungan material yang mengakibatkan kematian."
Salah satu anggota konspirasi, seorang pria Haiti-Amerika yang digambarkan sebagai "Co-conspirator #1", melakukan perjalanan ke AS pada akhir Juni untuk meminta bantuan melanjutkan rencana pembunuhan itu, menurut pernyataan itu.
Palacios pada Selasa sore muncul pertama kali di Pengadilan Distrik AS di Miami, mengenakan pakaian sipil dengan borgol di pergelangan tangannya yang diikat dengan rantai yang melilit pinggangnya.
Palacios dalam bahasa Spanyol mengatakan kepada pengadilan melalui seorang penerjemah bahwa dia tidak mengenal siapa pun di AS dan satu-satunya penghasilannya adalah pensiun militer Kolombia senilai sekitar 375 dolar AS (Rp5,3 juta) per bulan.
Palacios adalah bagian dari kelompok lima orang yang dikenal sebagai "Tim Delta" yang memasuki kamar tidur Moise untuk menembaknya, menurut laporan pada Agustus oleh Polisi Nasional Haiti tentang pembunuhan itu. Empat anggota lainnya dari kelompok itu berada dalam tahanan Haiti.
"Perdana Menteri Ariel Henry ingin keadilan ditegakkan dalam pembunuhan keji terhadap Jovenel Moise itu," kata juru bicara kantor perdana menteri ketika ditanya sebelumnya tentang penangkapan itu.
Palacios ditahan di Jamaika pada Oktober dan dideportasi ke Kolombia pada Senin. Selama singgah di Panama, dia setuju untuk dideportasi ke AS, kata Departemen Kehakiman AS.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022