Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) memasang perangkap besi untuk menangkap beruang sehingga dapat dihentikan konflik satwa itu dengan warga di Desa Belumai, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumsel Martialis Puspito, mengatakan, warga telah melaporkan ada aktivitas beruang yang masuk ke pemukiman beberapa hari lalu.
"Dari laporan warga, beruang tersebut telah memangsa ayam peliharaan warga," kata Martialis saat dikonfirmasi di Pagar Alam, Selasa.
Menurut dia, pihaknya memasang dua unit perangkap besi lengkap dengan tiga unit kamera yang disebar ke beberapa lokasi.
Termasuk mengerahkan beberapa petugas, mereka bersiaga di desa yang berbatasan dengan hutan untuk menangkap binatang buas itu.
"Perangkap dipasang di sekitar lokasi yang saat kami cek di sana ada sarang beruang. Kemungkinan juga ada anaknya," kata dia.
Atas kondisi demikian, lanjutnya, masyarakat desa diimbau untuk berhati-hati dan menjaga jarak dulu dari lokasi tersebut.
Apalagi sejak perangkap itu dipasang pada Minggu (9/1) sampai saat ini belum ditemukan aktivitas dari beruang tersebut.
"Belum tertangkap dan masih kami pantau. Biasanya beberapa hari beruang sudah pindah lokasi. Tapi karena diyakini ada anaknya mereka masih di sekitar sana. Untuk itu warga diimbau tetap waspada," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumsel Martialis Puspito, mengatakan, warga telah melaporkan ada aktivitas beruang yang masuk ke pemukiman beberapa hari lalu.
"Dari laporan warga, beruang tersebut telah memangsa ayam peliharaan warga," kata Martialis saat dikonfirmasi di Pagar Alam, Selasa.
Menurut dia, pihaknya memasang dua unit perangkap besi lengkap dengan tiga unit kamera yang disebar ke beberapa lokasi.
Termasuk mengerahkan beberapa petugas, mereka bersiaga di desa yang berbatasan dengan hutan untuk menangkap binatang buas itu.
"Perangkap dipasang di sekitar lokasi yang saat kami cek di sana ada sarang beruang. Kemungkinan juga ada anaknya," kata dia.
Atas kondisi demikian, lanjutnya, masyarakat desa diimbau untuk berhati-hati dan menjaga jarak dulu dari lokasi tersebut.
Apalagi sejak perangkap itu dipasang pada Minggu (9/1) sampai saat ini belum ditemukan aktivitas dari beruang tersebut.
"Belum tertangkap dan masih kami pantau. Biasanya beberapa hari beruang sudah pindah lokasi. Tapi karena diyakini ada anaknya mereka masih di sekitar sana. Untuk itu warga diimbau tetap waspada," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022