Pihak Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Polda Bengkulu, memasang sejumlah baliho peringatan rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di sejumlah titik di daerah itu.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan diwakili Kasat Lantas AKP Radian Andi Pratomo di Mapolres Rejang Lebong, Rabu, mengatakan kasus lakalantas di daerah itu sepanjang 2021 lalu mencapai 71 kasus, dan telah menyebabkan 22 orang meninggal dunia, 27 orang lainnya mengalami luka berat dan 61 korban mengalami luka ringan.

"Untuk menekan angka lakalantas tersebut pada hari ini kita lakukan pemasangan baliho peringatan di sejumlah lokasi rawan kecelakaan, harapannya para pengemudi kendaraan roda dua dan empat ini bisa membacanya sehingga bisa berhati-hati karena sedang melintasi daerah rawan kecelakaan lalu lintas," kata AKP Radian andi Pratomo.

Dia menjelaskan, pemasangan baliho peringatan dilakukan di titik-titik rawan kecelakaan tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong yang diakibatkan kondisi jalannya yang menikung, kemudian turunan maupun kondisi cuaca yang sering hujan sehingga menyebabkan jalanan licin sehingga kerap menimbulkan kecelakaan.

Pemasangan baliho itu sendiri, kata dia, merupakan upaya yang dilakukan pihaknya agar kasus lakalantas ini bisa menurun, karena dalam beberapa tahun belakangan trennya mengalami peningkatan.

Menurut dia, upaya lainnya yang dilakukan Satlantas Polres Rejang Lebong untuk meminimalisir peningkatan kasus kecelakaan ini ialah dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan tertib berlalu lintas ke sekolah-sekolah tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong serta melakukan patroli dan razia di sejumlah titik rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Kasus lakalantas yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong selama ini, tambah dia, selain diakibatkan kecelakaan akibat tabrakan antar kendaraan baik roda dua maupun kendaraan roda empat, juga akibat kecelakaan tunggal.

"Faktor penyebabnya akibat kelalaian pengemudi, kurang mengerti dan paham etika berlalu lintas. Korban dan pelaku yang terlibat dalam kasus kecelakaan ini rata-rata berusia 16 hingga 26 tahun, kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa," terangnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022