"Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah berkoordinasi dengan BPBD Lebong terkait dengan kejadian ini. Kemudian BPBD Provinsi Bengkulu juga sudah berkoordinasi dengan PUPR Provinsi dan langsung direspon dengan menurunkan alat berat ke lokasi kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, di Bengkulu, Sabtu.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Bengkulu menurunkan alat berat ekskavator dan buldoser untuk membersihkan timbunan longsor dari jalur lintas antar kabupaten di Bengkulu itu.
"Tadi pagi langsung kami komunikasi dengan BPBD Lebong agar mengerahkan alat berat dari BPBD Lebong, kemudian kami sudah laporkan juga ke Gubernur, hari ini selesai tuntas penanganan (longsor) ini, akses bisa dilalui kembali," kata dia.
Kemudian, Dinas PUPR Provinsi Bengkulu juga segera kembali menurunkan alat berat untuk pembersihan tanah yang menutupi jalan.
Kabupaten Lebong kembali dilanda musibah, usai banjir melanda pada 16 April 2024 lalu. Kali ini pada Jumat sore, 26 April 2024 Jalur Lintas Rejang Lebong-Lebong terkena musibah tanah longsor.
Kemudian pada Sabtu 27 April 2024 dini hari pukul 01.00 WIB, kata Herwan Antoni, kembali terjadi longsor susulan di jalur lintas tersebut.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri menyatakan pemerintah daerah sudah membuat perencanaan penanganan permanen masalah longsor Lebong melalui anggaran hibah BPBD Provinsi Bengkulu dan dana Inpres PUPR untuk masalah jalan.
"Ada beberapa titik antara Rimbo Pengadang sampai ke Lebong ke Bengkulu Utara. Ada 5 titik akan kami tanggulangi segera, untuk penanganan permanen akan kami usulkan di dana hibah BPBD Provinsi Bengkulu dan dana Inpres," ujar Sekda Isnan.*