Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada masyarakat Indonesia agar tidak melupakan jasa dan perjuangan para tenaga medis yang ditugaskan di garis terdepan dalam penanganan kasus COVID-19.

"Sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19, tugas tenaga kesehatan sangatlah berat selain harus merawat para pasien COVID-19, mereka pun harus rela jauh dari keluarganya, porsi kerjanya bertambah dan terancam tertular bahkan banyak yang wafat, Maka dari itu, kita harus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan jangan melupakan perjuangan mereka," katanya usai menyerahkan bantuan CSR dari BNI Peduli untuk perawat dan bidan di Sukabumi, Jabar, Sabtu.

Seperti diketahui perjuangan tenaga medis sangatlah berat apalagi saat kasus COVID-19 di Indonesia melonjak drastis, bahkan di tengah keselamatannya terancam ikut tertular COVID-19, tapi mereka tetap berjuang menyelamatkan nyawa jutaan pasien yang terkonfirmasi positif virus mematikan ini.

Waktu, tenaga dan pikiran pun terkuras demi merawat pasien hingga sembuh. Menurut Erick, perjuangan para tenaga kesehatan tidak bisa dinilai dengan apapun. Untuk itu, seluruh elemen harus sangat berterima kasih.

Ia pun menyebut para tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan dalam penanganan COVID-19 ini sebagai pahlawan dan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas perjuangannya yang dilakukan hingga saat ini.

Sebagai tanda terima kasih dan apresiasi, orang nomor satu di Kementerian BUMN menyerahkan bantuan program corporate social responsibility (CSR) BNI Peduli kepada perawatan dan bidan di Sukabumi.

"Jangan sampai saat kita membutuhkan meminta tolong kepada mereka, tetapi setelah selesai atau sembuh kita melupakannya," tambahnya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022