Bukittinggi (Antara) - Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, lima kali meletus pada Kamis pagi, kata petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kota Bukittinggi Hartanto.

Hartanto mengatakan, letusan-letusan itu tercatat dari pukul 05.34 WIB sampai pukul 07.14 WIB.

Letusan terakhir terjadi pukul pukul 07.14 WIB. Gunung tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 250 meter dari puncak, kata dia.

Selain letusan, kata dia, gunung itu juga terpantau mengeluarkan embusan asap putih tebal setinggi 200 meter pada pukul 08.07 WIB.

Dia merinci, kelima letusan terjadi pada pukul 05.34 WIB, 05.53 WIB, 05.59 WIB, 06.12 WIB dan pukul 07.14 WIB serta embusan pada pukul 08.07 WIB.

Letusan pada gunung tersebut, kata dia, disertai abu vulkanik rata-rata 150 sampai 250 meter.    

Saat ini status Gunung Marapi yang berada antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam tersebut masih waspada level II.

Masyarakat di sekitar gunung serta para pecinta alam diimbau tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari pusat letusan atau kawah gunung.

Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan  mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter yang menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.

Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki gunung dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Setiap pergantian tahun, gunung itu selalu ramai oleh pendaki.  Puncak Gunung Marapi relatif mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Koto Baru, Tanah Datar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014