Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Perangkat Desa Lubuk Talang Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu membentuk tim khusus guna mengamankan kawasan hutan produksi terbatas yang berbatasan dengan desa itu.
"Tim itu terdiri dari perangkat desa, badan perwakilan desa (BPD), dan masyarakat, untuk mengamankan hutan produksi terbatas yang rawan perambahan liar," kata Kepala Desa Lubuk Talang M. Yasir di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan, tim ini akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk memperjelas tapal batas desa dengan kawasan hutan produksi terbata, selanjutnya dilakukan penjagaan.
"Kami bersama tim yang menjaga agar perambah tidak masuk kawasan. Namun tetap berkoordinasi dan meminta bantuan dari pemerintah setempat terutama untuk melakukan penindakan terhadap perambah," ujarnya.
Perambah masih terjadi di dalam kawasan HPT dekat desa itu dan mayoritas domisili mereka berasal dari luar Provinsi Bengkulu hanya sebagian kecil dari dalam daerah.
"Mereka itu berasal dari daerah Lampung dan masuk dalam kawasan HPT untuk membuka lahan perkebunan," ujarnya.
Pihaknya hingga saat ini belum bisa mengetahui jumlah kepala keluarga perambah yang masih bertahan dalam kawasan HPT, Namun setelah dibentuk tim akan dilakukan pengecekan dan penghitungan guna memastikan jumlahnya.
Ia menerangkan, jika saja HPT dekat desa itu tidak dilarang digarap kemungkinan besar yang pertama membuka kebun merupakan warga setempat namun hal itu tidak dilakukan karena aturan melarang.
"Kami yang berada dekat saja tidak berani melanggar hukum merambah kawasan hutan tetapi sebaliknya orang dari luar yang masuk dan mengambil lahan dalam kawasan dekat desa kami," ujarnya.
Ia berharap terutama kepada pemerintah setempat, agar perambah dalam kawasan HPT di desa itu keluar agar hutan yang selama ini ditebang kembali ditanam.
Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Jasmin Sinaga mengatakan, pada 2012 tim terdiri dari forum komunikasi pimpinan daerah akan melakukan pengamanan kawasan hutan di daerah ini.
"Tim akan turun dan mengecek langsung kondisi HPT dan HP yang dirambah jika ditemukan ada pihak yang merambah maka akan diamankan," ujarnya.
Menurut dia, pengamanan kawasan hutan pada tahun ini merupakan lanjutan kegiatan pengamanan yang sama yang dilakukan tim pada tahun sebelumnya. (T.KR-FTO/S006)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Tim itu terdiri dari perangkat desa, badan perwakilan desa (BPD), dan masyarakat, untuk mengamankan hutan produksi terbatas yang rawan perambahan liar," kata Kepala Desa Lubuk Talang M. Yasir di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan, tim ini akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk memperjelas tapal batas desa dengan kawasan hutan produksi terbata, selanjutnya dilakukan penjagaan.
"Kami bersama tim yang menjaga agar perambah tidak masuk kawasan. Namun tetap berkoordinasi dan meminta bantuan dari pemerintah setempat terutama untuk melakukan penindakan terhadap perambah," ujarnya.
Perambah masih terjadi di dalam kawasan HPT dekat desa itu dan mayoritas domisili mereka berasal dari luar Provinsi Bengkulu hanya sebagian kecil dari dalam daerah.
"Mereka itu berasal dari daerah Lampung dan masuk dalam kawasan HPT untuk membuka lahan perkebunan," ujarnya.
Pihaknya hingga saat ini belum bisa mengetahui jumlah kepala keluarga perambah yang masih bertahan dalam kawasan HPT, Namun setelah dibentuk tim akan dilakukan pengecekan dan penghitungan guna memastikan jumlahnya.
Ia menerangkan, jika saja HPT dekat desa itu tidak dilarang digarap kemungkinan besar yang pertama membuka kebun merupakan warga setempat namun hal itu tidak dilakukan karena aturan melarang.
"Kami yang berada dekat saja tidak berani melanggar hukum merambah kawasan hutan tetapi sebaliknya orang dari luar yang masuk dan mengambil lahan dalam kawasan dekat desa kami," ujarnya.
Ia berharap terutama kepada pemerintah setempat, agar perambah dalam kawasan HPT di desa itu keluar agar hutan yang selama ini ditebang kembali ditanam.
Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Jasmin Sinaga mengatakan, pada 2012 tim terdiri dari forum komunikasi pimpinan daerah akan melakukan pengamanan kawasan hutan di daerah ini.
"Tim akan turun dan mengecek langsung kondisi HPT dan HP yang dirambah jika ditemukan ada pihak yang merambah maka akan diamankan," ujarnya.
Menurut dia, pengamanan kawasan hutan pada tahun ini merupakan lanjutan kegiatan pengamanan yang sama yang dilakukan tim pada tahun sebelumnya. (T.KR-FTO/S006)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012