Bengkulu (Antara) - Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Provinsi Bengkulu Harwan Muldidarmawan mengatakan perusahaan itu menyalurkan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas sebesar Rp9,4 miliar selama tahun 2013.

"Kita berharap tahun 2014 ini tidak banyak pengeluaran untuk santunan. Artinya, kecelakaan lalu lintas di jalan raya lebih sedikit," kata Harwan di Bengkulu, Kamis.

Ia mengakui tingkat kesadaran masyarakat mematuhi peraturan lalu lintas dalam berkendara belum maksimal yang terlihat dari masih banyaknya jumlah pelanggaran lalu lintas.

"Contoh nyata adalah seringnya dijumpai pengendara yang melawan arus, padahal itu sangat berbahaya bagi si pengendara maupun pengendara lainnya," katanya.

Harwan pun mengakui pihaknya bersama Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu sering melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas baik ke kampus maupun ke sekolah.

"Kami bersama Dirlantas Pak Beni sering melakukan sosialisasi. Tetapi yang paling utama adalah di dalam keluarga itu sendiri," kata dia.

Maksudnya, lanjut dia, ditanamkan sejak dini dalam keluarga tertib berlalu lintas serta aturan lainnya sehingga ketika berkendara di jalan umum dapat tertib.

"Semuanya bermula dari dalam keluarga. Karena itu, ia berharap orang tua memberikan pencerahan bagaimana berkendara yang baik serta tertib berlalu lintas," ujarnya.

Warga Bengkulu, Marmin mengakui tingkat kesadaran tertib berlalu lintas warga setempat masih kurang sehingga perlu tindakan tegas dari kepolisian.

"Setiap hari saya menemukan pengendara melanggar rambu seperti melawan arus, atau tetap melajukan kendaraan manakala lampu pengatur lalu lintas sudah merah," katanya.

Ia mengharapkan polisi lalu lintas lebih tegas untuk menindak pelaku pelanggaran lalu lintas seperti yang dilakukan kota-kota lain.

Zulfikri, pekerja di salah satu instansi swasta, berasal dari Sumatera Selatan mengaku kaget dengan cara berkendara sebagian warga Bengkulu.

"Kendaraan saya pernah terhalang oleh pengendara sepeda motor, ketika diklakson bukannya minggir malah nengok ke belakang dan marah-marah," kata dia.

Padahal, lanjutnya, hal tersebut dilakukan untuk ketertiban dan kelancaran arus kendaraan serta keamanan bagi pengendara sepeda motor tersebut.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014