Madrid (Antara/Reuters) - Real Madrid mendekat tiga angka dengan para pemuncak klasemen Liga Spanyol, Barcelona dan Atletico Madrid, pada awal paruh kedua musim ketika tandukan Pepe mengamankan kemenangan 1-0 atas tim papan tengah Espanyol pada Minggu.
Barca dan Atletico bermain imbang 0-0 pada pertandingan dua tim pemuncak klasemen pada Sabtu di Calderon, dan Real mengambil keuntungan penuh untuk mendekat dengan mengoleksi 47 angka dari 19 pertandingan, di mana kedua pemuncak klasemen kini mengoleksi 50 angka dan Barca berada di puncak karena unggul selisih gol.
Real tampil buruk di markas Espanyol Stadion Cornella-El Prat di Barcelona, di mana pemain-pemain seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Karim Benzema tampil di bawah kemampuan terbaiknya.
Justru rekan setim Ronaldo di timnas Portugal, Pepe, yang mencetak gol tunggal pada pertandingan ini, ketika bek tengah itu berada dalam posisi tidak terkawal pada menit ke-55 dan menanduk tendangan bebas Luka Modric masuk ke gawang tuan rumah.
Espanyol jarang merepotkan kiper Real Diego Lopez, dan Real semestinya dapat menggandakan keunggulan mereka menjelang pertandingan usai ketika Ronaldo, yang difavoritkan memenangi penghargaan FIFA Ballon d'Or ketika sang pemenang diumumkan pada Senin, melepaskan tembakan melebar saat gawnag sudah terbuka lebar di depannya.
Pelatih Real Carlo Ancelotti mengatakan bahwa tiga tim teratas kelihatannya tidak akan sering tergelincir, maka timnya harus menghindari kehilangan angka pada paruh kedua musim untuk menjaga harapan mereka meraih gelar.
Real kalah 0-1 di kandang saat berhadapan dengan Atletico pada September dan takluk 1-2 di markas Barcelona pada 'Clasico" Oktober, dan juga bermain imbang di markas Osasuna dan Villarreal.
Gelar Liga Spanyol terakhir Real di bawah pendahulu Ancelotti, Jose Mourinho, adalah pada musim 2011/2012, di mana mereka juga mencatatkan rekor 100 angka, seperti yang ditorehkan Barca pada musim lalu di bawah asuhan Tito Vilanova, gelar keempat mereka dalam lima tahun.
"Situasi ini tidak normal namun inilah Liga Spanyol, di mana terdapat tiga tim yang sangat kuat, kata pria Italia ini pada konferensi pers.
Momen kunci
Mengomentari pertandingan Minggu, Ancelotti menambahi, "Itu adalah momen kunci ketika Atletico dan Barca bermain baik, dan tidak banyak peluang untuk memangkas selisih."
"Kami memulai dengan lambat dan menderita pada 15 menit pertama, namun kemudian kami memiliki banyak peluang, dan setelah mencetak gol, kami mengendalikan permainan dengan sangat baik."
"Saya puas karena saya pikir tim memiliki keseimbangan dan memainkan sepak bola yang baik."
Penderitaan tim juru kunci Real Betis bertambah ketika mereka takluk 1-2 di kandang dari tamunya Osasuna, ketika kedua tim harus kehilangan seorang pemain karena mendapat kartu merah dan penyerang Betis gagal mengeksekusi penalti.
Rayo Vallecano, yang unggul satu posisi di atas Betis pada peringkat ke-19, unggul lima angka atas tim papan bawah yang bermarkas di Sevilla itu, seimbang 16 angka dengan Real Valladolid, berkat kemenangan 1-0 di markas Getafe.
Musim buruk Malaga berlanjut di bawah pelatih Jerman Bernd Schuster, yang menggantikan Manuel Pellegrini ketika pria Chile itu pindah ke Manchester City pada akhir musim lalu, ketika mereka kalah 0-1 di markas Levante.
Malaga yang dimiliki konsorsium Qatar, yang mencapai babak delapan besar Liga Champions musim lalu, menghuni peringkat ke-14 dengan koleksi 20 angka, sedangkan Levante yang bermarkas di Valencia naik ke peringkat ke-10, salah satu dari empat tim yang mengoleksi 23 angka bersama dengan Valencia, Granada, dan Getafe.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
Barca dan Atletico bermain imbang 0-0 pada pertandingan dua tim pemuncak klasemen pada Sabtu di Calderon, dan Real mengambil keuntungan penuh untuk mendekat dengan mengoleksi 47 angka dari 19 pertandingan, di mana kedua pemuncak klasemen kini mengoleksi 50 angka dan Barca berada di puncak karena unggul selisih gol.
Real tampil buruk di markas Espanyol Stadion Cornella-El Prat di Barcelona, di mana pemain-pemain seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Karim Benzema tampil di bawah kemampuan terbaiknya.
Justru rekan setim Ronaldo di timnas Portugal, Pepe, yang mencetak gol tunggal pada pertandingan ini, ketika bek tengah itu berada dalam posisi tidak terkawal pada menit ke-55 dan menanduk tendangan bebas Luka Modric masuk ke gawang tuan rumah.
Espanyol jarang merepotkan kiper Real Diego Lopez, dan Real semestinya dapat menggandakan keunggulan mereka menjelang pertandingan usai ketika Ronaldo, yang difavoritkan memenangi penghargaan FIFA Ballon d'Or ketika sang pemenang diumumkan pada Senin, melepaskan tembakan melebar saat gawnag sudah terbuka lebar di depannya.
Pelatih Real Carlo Ancelotti mengatakan bahwa tiga tim teratas kelihatannya tidak akan sering tergelincir, maka timnya harus menghindari kehilangan angka pada paruh kedua musim untuk menjaga harapan mereka meraih gelar.
Real kalah 0-1 di kandang saat berhadapan dengan Atletico pada September dan takluk 1-2 di markas Barcelona pada 'Clasico" Oktober, dan juga bermain imbang di markas Osasuna dan Villarreal.
Gelar Liga Spanyol terakhir Real di bawah pendahulu Ancelotti, Jose Mourinho, adalah pada musim 2011/2012, di mana mereka juga mencatatkan rekor 100 angka, seperti yang ditorehkan Barca pada musim lalu di bawah asuhan Tito Vilanova, gelar keempat mereka dalam lima tahun.
"Situasi ini tidak normal namun inilah Liga Spanyol, di mana terdapat tiga tim yang sangat kuat, kata pria Italia ini pada konferensi pers.
Momen kunci
Mengomentari pertandingan Minggu, Ancelotti menambahi, "Itu adalah momen kunci ketika Atletico dan Barca bermain baik, dan tidak banyak peluang untuk memangkas selisih."
"Kami memulai dengan lambat dan menderita pada 15 menit pertama, namun kemudian kami memiliki banyak peluang, dan setelah mencetak gol, kami mengendalikan permainan dengan sangat baik."
"Saya puas karena saya pikir tim memiliki keseimbangan dan memainkan sepak bola yang baik."
Penderitaan tim juru kunci Real Betis bertambah ketika mereka takluk 1-2 di kandang dari tamunya Osasuna, ketika kedua tim harus kehilangan seorang pemain karena mendapat kartu merah dan penyerang Betis gagal mengeksekusi penalti.
Rayo Vallecano, yang unggul satu posisi di atas Betis pada peringkat ke-19, unggul lima angka atas tim papan bawah yang bermarkas di Sevilla itu, seimbang 16 angka dengan Real Valladolid, berkat kemenangan 1-0 di markas Getafe.
Musim buruk Malaga berlanjut di bawah pelatih Jerman Bernd Schuster, yang menggantikan Manuel Pellegrini ketika pria Chile itu pindah ke Manchester City pada akhir musim lalu, ketika mereka kalah 0-1 di markas Levante.
Malaga yang dimiliki konsorsium Qatar, yang mencapai babak delapan besar Liga Champions musim lalu, menghuni peringkat ke-14 dengan koleksi 20 angka, sedangkan Levante yang bermarkas di Valencia naik ke peringkat ke-10, salah satu dari empat tim yang mengoleksi 23 angka bersama dengan Valencia, Granada, dan Getafe.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014