Sampit (Antara) - Kepolisian Sektor Baamang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, hingga saat ini terus menyelidiki kasus penemuan jasad bayi laki-laki di bak sampah.

"Minimnya saksi membuat kami kesulitan mengungkap kasus tersebut, meski demikian kami akan terus melakukan penyelidikan terhadap kasus penemuan bayi malang tanpa nyawa di bak sampah, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Baamang, Sampit tersebut," kata Kepala Polsek Baamang Iptu Salahiddin di Sampit, Rabu.

Hingga saat ini, kepolisian setempat belum menemukan titik terang terkait dengan kasus itu.

Hal tersebut, katanya, karena tidak ada saksi yang melihat secara langsung saat bayi tersebut dibuang di tempat itu.

Ia menjelaskan bahwa terkait dengan kasus itu, hanya satu saksi, yakni Surintih, sebagai penemu pertama kali jasad bayi itu.

Surintih menemukan bayi tersebut ketika yang bersangkutan bermaksud mencari sisa makanan untuk makanan ternaknya.

Salahiddin menjelaskan beberapa langkah kepolisian dalam mengungkap kasus penemuan bayi tersebut, seperti melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).

Bayi tersebut, katanya, diduga hasil hubungan gelap sehingga kehadirannya tidak diinginkan dan kemudian dibuang oleh orang tuanya setelah lahir.

Pelaku diduga kuat warga sekitar TKP, penghuni rumah indekos, atau barak.

"Kami akan terus mencari informasi di rumah kos dan barak yang ada di sekitar TKP, mudah-mudahan membuahkan hasil," katanya.

Dugaan lain, katanya, pembuang bayi masih berstatus pelajar. Hal itu pun, menjadi kecurigaan kepolisian.

"Kami belum bisa memastikan itu, kalau dugaan bisa saja dan tidak menutup kemungkinan," katanya.

Hasil penyelidikan lainnya, polisi mendapat keterangan dari pihak dokter, terkait dengan darah segar yang keluar dari hidung bayi saat ditemukan.

Hal itu, katanya, akibat proses pembusukan saat bayi tak bernyawa di dalam bak sampah.

Proses pemakaman jasad bayi laki-laki tersebut dilakukan Surintih, antara lain dengan dimandikan, diberi kafan, untuk selanjutnya dimakamkan di depan kediamannya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014