Sekayu, Muba (Antara) - Ratusan hektare kebun karet milik warga Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan sejak sepekan terakhir mulai tergenang banjir.

Pantuan Antara di wilayah Babat Toman, Muba, Senin, kebun warga yang berada di pinggir jalan lintas Sekayu-Lubuklinggau, terendam air dengan ketinggian 10 - 30 centimeter.

Akibat banjir luapan Sungai Musi pada puncak musim hujan Januari 2014 ini, beberapa hari terakhir warga tidak dapat menyadap atau mengambil getah karet di kebunnya.

Salah seorang petani karet  warga Desa Ulak Paceh Jaya, Surni mengatakan, sejak tiga hari terakhir tidak menyadap karet, karena kebunnya terendam banjir akibat meluapnya air sungai.

"Kebun karet milik warga di wilayah Kecamatan Babat Toman ini, rata-rata mulai terendam air, karena sebagian besar berada tidak jauh dari aliran Sungai Musi," katanya.

Sementara warga lainnya Parman mengatakan, sejak sepekan terakhir menghentikan sementara kegiatan menyadap karet, karena kebun terendam air luapan sungai.

Banjir tersebut membuat kondisi semakin sulit karena kebun tidak bisa memberikan hasil yang menjadi sumber utama keuangan keluarga.    

Selain itu, dia dan warga lainnya yang kebunnya mengalami banjir mengkhawatirkan kebun karet mereka rusak atau mengalami pembusukan akar akibat terlalu lama terendam air.

Dalam kondisi banjir sekarang ini, tidak terlalu memaksakan untuk menyadap karet, karena bisa merusak pohon karet atau dapat membuat bidang sadap busuk.

"Untuk sementara, sambil menunggu air surut, kita mencari pekerjaan sampingan dengan cara mencari ikan di sejumlah anak sungai," ujarnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba Rahman Zen, melihat masih tingginya intensitas curah hujan pada Januari 2014 ini berdasarkan prakirakan BMKG, pihaknya   mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan untuk waspada banjir.

"Kita mengimbau warga yang ada di Kecamatan Babat Supat, Tungkal Jaya, dan Sungai Lilin, dan Batang Hari Leko, Babat Toman untuk siaga banjir, mengingat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir," katanya

Dia mengatakan bahwa akibat tingginya curah hujan, menyebabkan air di sejumlah sungai mulai naik, sehingga memasuki siaga satu (awas banjir).      

Menghadapi situasi ini BPBD beserta tim terus mengawasi secara intensif kenaikan permukaan air di beberapa pintu air dalam Kecamatan Sekayu, dan siap melaporkan secara berkala kepada Pemkab Muba setiap perkembangan yang terjadi sehingga bisa dilakukan penanganan cepat jika terjadi bencana, katanya. (Antara)

Pewarta: Oleh Yudi Abdullah

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014