Tiga mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Provinsi Riau, membuat sepeda listrik dengan menggunakan sepeda bekas yang sudah ada sebelumnya.
Farid Jonatan dan dua temannya saat ditemui di Pekanbaru, Jumat, mengubah sepeda bekas menjadi sepeda listrik yang mudah dan nyaman untuk digunakan.
Mahasiswa jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unilak ini mengerjakan proyek sepeda listrik ini selama dua bulan.
"Sepeda listrik berdaya 250 watt, dengan baterai 24 volt. Proses pembuatannya sekitar dua bulan karena kita harus menganalisa kedudukan masing-masing komponen," ujar Farid.
Farid mengatakan ide awal pembuatan sepeda listrik ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor di lingkungan kampus Unilak.
"Ide awal membuat sepeda listrik ini ingin mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang banyak berseliweran di sini," jelasnya.
Dalam proses pembuatannya, Farid menggunakan sepeda bekas, dua baterai, dan pedal gas untuk mengatur kecepatan.
Dalam penggunaannya, sepeda listrik ini mampu bertahan selama satu jam pemakaian dengan kecepatan mencapai 20 kilometer per jam. Sedangkan waktu pengisian daya memerlukan waktu empat jam," ungkapnya.
Farid mengakui, proses pengerjaan sepeda listrik ini menghabiskan biaya sekitar Rp4 juta.
"Karena ini tahap awal, jadi kami banyak mencoba sehingga biaya yang kami keluarkan dalam pembuatan sepeda listrik ini sekitar Rp4 juta,” imbuhnya.
Selain itu, sepeda listrik ciptaan mahasiswa Unilak ini juga dilengkapi dengan General Positioning System (GPS) sehingga memudahkan menentukan arah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Farid Jonatan dan dua temannya saat ditemui di Pekanbaru, Jumat, mengubah sepeda bekas menjadi sepeda listrik yang mudah dan nyaman untuk digunakan.
Mahasiswa jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unilak ini mengerjakan proyek sepeda listrik ini selama dua bulan.
"Sepeda listrik berdaya 250 watt, dengan baterai 24 volt. Proses pembuatannya sekitar dua bulan karena kita harus menganalisa kedudukan masing-masing komponen," ujar Farid.
Farid mengatakan ide awal pembuatan sepeda listrik ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor di lingkungan kampus Unilak.
"Ide awal membuat sepeda listrik ini ingin mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang banyak berseliweran di sini," jelasnya.
Dalam proses pembuatannya, Farid menggunakan sepeda bekas, dua baterai, dan pedal gas untuk mengatur kecepatan.
Dalam penggunaannya, sepeda listrik ini mampu bertahan selama satu jam pemakaian dengan kecepatan mencapai 20 kilometer per jam. Sedangkan waktu pengisian daya memerlukan waktu empat jam," ungkapnya.
Farid mengakui, proses pengerjaan sepeda listrik ini menghabiskan biaya sekitar Rp4 juta.
"Karena ini tahap awal, jadi kami banyak mencoba sehingga biaya yang kami keluarkan dalam pembuatan sepeda listrik ini sekitar Rp4 juta,” imbuhnya.
Selain itu, sepeda listrik ciptaan mahasiswa Unilak ini juga dilengkapi dengan General Positioning System (GPS) sehingga memudahkan menentukan arah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022