Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu akan menggelar operasi pasar minyak goreng di sejumlah lokasi di daerah itu.

Kepala Disperindagkop dan UKM Rejang Lebong Upik Zumratul Aini di Rejang Lebong, Senin, mengatakan operasi pasar (OP) minyak goreng dilakukan guna mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan.

"Kita akan melakukan operasi pasar minyak goreng pada titik-titik tertentu agar tidak terjadi kelangkaan, minyak goreng ini kita jual Rp14.000 per liter. Minyak goreng kemasan yang kita siapkan sebanyak 7.000 liter," kata Zumratul.

Untuk tahap pertama pelaksanaan operasi pasar ini kemungkinan baru dilakukan di satu titik dulu yakni di kawasan Pasar Bang Mego Curup atau halaman Gedung Olahraga Curup.

Pelaksanaan OP minyak goreng masih akan melihat situasi di lapangan mengingat di wilayah itu masih terjadi peningkatan kasus penyebaran COVID-19 sehingga harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan menghindari terjadinya kerumunan massa.

Operasi pasar minyak goreng ini dilaksanakan Disperindagkop UKM Rejang Lebong bekerja sama dengan salah satu distributor minyak goreng yang ada di wilayah itu, di mana untuk pembeliannya dilakukan menggunakan sistem kupon serta pembelian di batasi 2 liter per orang.

Sementara itu, Desy (45) pedagang gorengan di Jalan Sukowati Curup mengharapkan harga jual minyak goreng bisa kembali normal, karena selain terjadi kelangkaan juga harga jualnya lebih mahal dari harga yang telah ditetapkan pemerintah.

"Harus ngantri pagi hari dan hanya bisa beli dua liter. Kalau beli di tempat biasa harga sudah Rp18.000 sampai Rp20.000 per liter. Setiap hari saya membutuhkan minyak goreng lima liter, kalau harganya mahal seperti ini otomatis keuntungan akan berkurang," jelasnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022