Langkat, Sumut (Antara) - Jumlah warga Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang saat ini mengungsi ke Kabupaten Langkat akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai 716 jiwa.

"Pengungsi terus bertambah datang ke Langkat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat Hardianul Zally di Stabat, Senin.

Saat ini, katanya, mereka ditampung di Balai Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei dan beberapa tempat di sekitarnya. Mereka berasal dari Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Tanah Karo.

Mereka berjumlah 223 kepala keluarga yang terdiri atas 383 laki-laki dan 333 perempuan.

Ia mengatakan bahwa di antara mereka, terdapat balita 124 orang, anak-anak 166 orang, dewasa 404 orang, dan lansia 22 orang.

"Pengungsi masih aman dari awan panas yang terus dikeluarkan Gunung Sinabung," ujarnya.

Hingga saat ini, katanya, mereka masih terus bertahan di lokasi pengungsian yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Langkat.

Ketika ditanya menyangkut bantuan logistik kepada pengungsi di lokasi pengungsian itu, Hardianul menjelaskan bahwa hingga saat ini masih mencukupi.

"Malah bantuan medis kesehatan buat para pengungsi masih terus berlangsung di lapangan," katanya.

Ia menjelaskan jumlah pengungsi yang bertambah di daerah itu, telah mendorong Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan bantuan berupa truk tangki air, empat hidran umum, dan 10 sarana MCK di tempat itu.

"Kita dapat bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum buat para pengungsi guna dimanfaatkan bagi kebutuhan mereka selama di lokasi pengungsian," katanya.

Ia mengatakan bahwa isteri Gubernur Sumatera Utara dan rombongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mengunjungi lokasi pengungsian.

Rombongan itu, katanya, memberikan bantuan kepada para pengungsi sekaligus makan ikan bersama.

"Hal itu, selama ini, sangat kurang dirasakan oleh pengungsi," katanya.

Seorang pengungsi, Adi Barus, mengatakan bahwa warga yang mengungsi ke Langkat setelah melalui jalur utara Gunung Sinabung. Letak wilayah Langkat lebih dekat dari tempat tinggal mereka.

"Bila dibandingkan, mereka harus mengungsi ke Ibu Kota Kabupaten Tanah karo di Kabanjahe atau pun Brastagi, tentu lebih cepat sampai ke Langkat," katanya.

Saat ini, katanya, dampak besar erupsi Gunung Sinabung juga telah sampai ke desa mereka, berupa batu kecil yang turun akibat dari letusan yang terus terjadi.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa selain harus mengungsi untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman, yang tidak terjangkau dampak letusan Gunung Sinabung," ujarnya.

Warga setempat, katanya, juga berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Langkat di bawah kepemimpinan Bupati Ngogesa Sitepu.

"Karena terus memberikan perhatian berupa kebutuhan bahan makanan, minuman, kesehatan, yang sepenuhnya ditanggung Pemerintah Langkat," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014