Mukomuko (Antara) - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengamankan bom molotov dari tangan sekelompok pemuda yang tidak jadi melakukan aksi tawuran di daerah itu.

"Untung polisi cepat mencegah sehingga tidak terjadi tawuran antara pemuda Desa Lubuk Saung dan Sari Bulan, dini hari tadi," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, AKBP Wisnu Widarto, melalui Wakapolres Kompol AK Jauhar, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, tidak ada pemuda baik dari Desa Lubuk Saung dan Sari Bulan yang ditahan oleh polisi karena tawuran pada malam itu tidak jadi tetapi yang dapat diamankan bom molotov.

Menurut dia, kalau saja malam itu polisi tidak cepat mencegahnya kemungkinan pasti terjadi tawuran pemuda dua desa tersebut.

Terkait penyebab pemuda antardesa yang berbeda kecamatan di daerah itu tawuran, kata dia, karena ada unsur dendam.

Ia menjelaskan, berawal dari pemukulan yang dialami oleh salah satu pemuda saat sedang ada acara orgen tunggal di Desa Lubuk Saung.

Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, terjadi lagi aksi balasan dari pemuda yang diduga menjadi korban pemukulan saat acara orgen tunggal di Desa Lubuk Saung.

"Aksi balasan itu terjadi di pasar tradisional Kecamatan Penarik. Korban pemukulan pertama menggunakan kayu memukul pemuda yang menyerangnya saat acara orgen tunggal," ujarnya.

Karena tidak terima dipukul menggunakan kayu, kata dia, sehingga pemuda dari Desa Lubuk Saung dan Desa Teras Terunjam beramai-ramai mendatangi desa Sari Bulan.

"Saat itu juga puluhan pemuda Desa Sari bulan telah siap menunggu kedatangan pemuda dari Desa Lubuk Saung," ujarnya.

Ia memperkirakan, mencapai puluhan orang pemuda setiap desa yang mau melakukan tawuran di Desa Sari Bulan.

Ia menerangkan, setelah aksi itu dicegah, aparat disiagakan di lokasi agar tidak terjadi rencana tawuran selanjutnya. (Antara)

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014