Kulon Progo (Antara) - Enam Biksu Tantrayana dari Tibet mengunjungi pusat rehabilitasi satwa Wildlife Rescue Center Jogja di Desa Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Biksu Gyurme Wangchen di Kulon Progo, Selasa, memberikan apresiasi kepada pengurus pusat rehabilitasi satwa Wildlife Rescue Center (WRC) Jogja yang telah melakukan penyelamatan satwa langka dan dilindungi.
"Satwa sangat istimewa, penting, dan memiliki peran masing-masing di dalam lingkungan hidup. Saat ini bumi dalam kondisi bahaya dan sulit karena terjadinya kerusakan-kerusakan lingkungan," kata Gyurme usai berjalan mengelilingi kawasan WRC Jogja.
Saat mengelilingi pusat rehabilitasi satwa itu, mereka mendapat penjelasan dari petugas tentang upaya-upaya rehabilitasi yang dilakukan terhadap satwa-satwa tersebut agar bisa dilepasliarkan kembali ke alam.
Ia mengatakan kerusakan lingkungan mengakibatkan hewan harus kehilangan ekosistemnya dan menyebabkan mereka punah.
"Manusia memiliki banyak kebutuhan dan melakukan eksploitasi terhadap alam sehingga bisa menyebabkan kerusakan. Jadi kita harus menjaga bumi dan lingkungan alam, termasuk satwa-satwa yang ada," katanya.
Public Relations WRC Jogja Rosalia Setiawati mengatakan Biksu Tantrayana dari Tibet tersebut datang ke Indonesia untuk mengunjungi Candi Borobudur.
Selain itu, mereka juga memberikan perhatian lebih kepada upaya penyelamatan lingkungan dan satwa, kemudian mengunjungi WRC Jogja.
"Mereka mengapresiasi positif kegiatan yang kami lakukan di sini. Semakin banyaknya kerusakan lingkungan membuat mereka prihatin karena hal itu akan berdampak pada manusia juga," katanya.
Rosalia mengatakan WRC Jogja melakukan kegiatan konservasi terhadap satwa-satwa liar yang dilindungi undang-undang. Satwa-satwa tersebut merupakan hasil sitaan maupun penyerahan dari masyarakat.
"Saat ini di WRC Jogja terdapat 200 satwa dari sekitar 27 subspesies. Kami lakukan upaya konservasi dan rehabilitasi agar bisa dilepasliarkan kembali ke alam," kata dia. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
Biksu Gyurme Wangchen di Kulon Progo, Selasa, memberikan apresiasi kepada pengurus pusat rehabilitasi satwa Wildlife Rescue Center (WRC) Jogja yang telah melakukan penyelamatan satwa langka dan dilindungi.
"Satwa sangat istimewa, penting, dan memiliki peran masing-masing di dalam lingkungan hidup. Saat ini bumi dalam kondisi bahaya dan sulit karena terjadinya kerusakan-kerusakan lingkungan," kata Gyurme usai berjalan mengelilingi kawasan WRC Jogja.
Saat mengelilingi pusat rehabilitasi satwa itu, mereka mendapat penjelasan dari petugas tentang upaya-upaya rehabilitasi yang dilakukan terhadap satwa-satwa tersebut agar bisa dilepasliarkan kembali ke alam.
Ia mengatakan kerusakan lingkungan mengakibatkan hewan harus kehilangan ekosistemnya dan menyebabkan mereka punah.
"Manusia memiliki banyak kebutuhan dan melakukan eksploitasi terhadap alam sehingga bisa menyebabkan kerusakan. Jadi kita harus menjaga bumi dan lingkungan alam, termasuk satwa-satwa yang ada," katanya.
Public Relations WRC Jogja Rosalia Setiawati mengatakan Biksu Tantrayana dari Tibet tersebut datang ke Indonesia untuk mengunjungi Candi Borobudur.
Selain itu, mereka juga memberikan perhatian lebih kepada upaya penyelamatan lingkungan dan satwa, kemudian mengunjungi WRC Jogja.
"Mereka mengapresiasi positif kegiatan yang kami lakukan di sini. Semakin banyaknya kerusakan lingkungan membuat mereka prihatin karena hal itu akan berdampak pada manusia juga," katanya.
Rosalia mengatakan WRC Jogja melakukan kegiatan konservasi terhadap satwa-satwa liar yang dilindungi undang-undang. Satwa-satwa tersebut merupakan hasil sitaan maupun penyerahan dari masyarakat.
"Saat ini di WRC Jogja terdapat 200 satwa dari sekitar 27 subspesies. Kami lakukan upaya konservasi dan rehabilitasi agar bisa dilepasliarkan kembali ke alam," kata dia. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014