Surabaya (Antara) - Erupsi Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kediri, Blitar, dan Malang, juga membuat kalangan industri penerbangan di Tanah Air "kalang-kabut".

Hujan abu vulkanik gunung api yang memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl) saat erupsi Kamis (13/2) sekitar pukul 22.50 WIB, melontarkan material vulkanik hingga setinggi 17 Km dan menyebarkannya di beberapa daerah di Pulau Jawa, Madura, Bali hingga Lombok.

Dampaknya mampu "memorak-porandakan" industri penerbangan, karena pesawat maskapai nasional yang melayani rute dari dan ke daerah di Pulau Jawa khususnya, tidak berani terbang. "Burung besi" itu "takut" terkontaminasi material vulkanik Kelud saat mengudara. Bahkan bandar udara juga ada yang menghentikan atau tutup sementara operasinalnya

Sejumlah maskapai penerbangan yang beroperasi secara nasional banyak yang membatalkan jadwal penerbangan akibat letusan Gunung Kelud yang mengakibatkan beberapa bandara di Pulau Jawa terpaksa ditutup sementara.

"Garuda akan kembali terbang ke bandara yang ditutup setelah otoritas berwenang menyatakan membuka kembali bandara-bandara tersebut," kata "VP Corporate Communications" Garuda Indonesia, Pudjobroto, Jumat.

Ia memaparkan bahwa Garuda Indonesia telah membatalkan jadwal penerbangan ke beberapa bandara antara lain rute ke bandara di Yogyakarta, Solo, Surabaya, Semarang, dan Malang.

Ia juga mengemukakan bahwa pihaknya meminta maaf akibat pembatalan tersebut dan para penumpang juga dapat menghubungi "Contact Center" Garuda Indonesia.

Selain itu, pihak Garuda Indonesia juga memastikan bakal terus memantau situasi dan perkembangan terbaru terkait dengan letusan Gunung Kelud.

Berkaitan dengan situasi tersebut, saran dia, bagi para penumpang yang telah memiliki jadwal penerbangan dari dan ke empat kota itu dapat melakukan penjadwalan ulang. Mereka juga bisa membatalkan (refund) penerbangannya tanpa dikenakan biaya.

"Kami juga mohon maaf atas pembatalan penerbangan ke lima tujuan tersebut dikarenakan oleh situasi 'force majeur' dan di luar kendali perseroan. Untuk informasi lebih lanjut, para penumpang dapat menghubungi pusat layanan kami di nomor (021)2351-9999 atau 0-804-1-807-807," paparnya.

Sementara itu, maskapai AirAsia Indonesia juga mengemukakan bahwa penumpang AirAsia dari dan ke Surabaya serta Yogyakarta bisa memilih salah satu dari dua opsi untuk mengganti penerbangan yang dibatalkan hari ini akibat erupsi Gunung Kelud.

AirAsia menawarkan dua opsi yang dapat dipilih oleh penumpang, yaitu pemindahan jadwal penerbangan di rute yang sama maksimal lima hari setelah pembatalan penerbangan tanpa dikenakan biaya, atau deposit di AirAsia senilai harga tiket yang dapat digunakan untuk pembelian tiket AirAsia lainnya dengan masa berlaku tiga bulan.

"AirAsia membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Surabaya serta Yogyakarta demi alasan keamanan dan keselamatan penerbangan menyusul erupsi Gunung Kelud yang menyebabkan hujan abu vulkanik di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi.

Adapun rute penerbangan yang dibatalkan AirAsia adalah sebanyak 18 rute antara lain Surabaya-Jakarta, Surabaya-Denpasar, Surabaya-Medan, Surabaya-Semarang, Surabaya-Bandung, Surabaya-Makassar, Surabaya-Bangkok, Surabaya-Johor Bahru, Surabaya-Kuala Lumpur, Surabaya-Penang, dan Surabaya-Singapura.

Selain itu, rute lainnya yang dibatalkan adalah Semarang-Singapura, Semarang-Kuala Lumpur, Yogyakarta-Jakarta, Yogyakarta-Bali, Yogyakarta-Kuala Lumpur, Yogyakarta-Singapura, dan Solo-Kuala Lumpur.

Sebanyak tiga bandara terpaksa ditutup sementara akibat letusan Gunung Kelud, Jawa Timur, yang menyemburkan hujan abu dan menutup jarak pandang yang ideal sehingga mengganggu penerbangan di sejumlah wilayah, Jumat pagi.

"Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adisumarmo Surakarta, Bandara Adisucipto Yogyakarta untuk sementara ditutup karena terdampak hujan abu Gunung Kelud," kata Kepala Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

Menurut data BNPB, hujan abu masih tersebar di beragam daerah seperti Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang, Purworejo, Temanggung, dan Purwokerto.

Dari bali dilaporkan, maskapai penerbangan Australia Virgin Airlines juga membatalkan tujuh penerbangannya dari dan ke Bali pascaerupsi Gunung Kelud.

"Kami telah mendapatkan konfirmasi bahwa Virgin Airlines membatalkan penerbangan dari dan ke Bali karena erupsi Gunung Kelud," kata 'Co-General Manager' Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai I Gusti Ngurah Ardita.

Menurut dia, jadwal penerbangan yang dibatalkan tersebut di antaranya empat tujuan penerbangan ke kota Melbourne, Brisbane, dan Perth. Tiga penerbangan dari Australia menuju Bali yakni dari kota Sydney dan Adelaide juga dibatalkan.

Meskipun dampak erupsi tersebut tidak dirasakan di Pulau Dewata, namun maskapai penerbangan itu memilih membatalkan jadwal penerbangannya ke Bali. "Itu pertimbangan dari mereka (Virgin Airlines) bukan karena kondisi di Bali," ucapnya.

Virgin Airlines merupakan satu-satunya maskapai penerbangan asing yang memilih tak melayani penerbangan dari dan ke Bali untuk sementara pascaerupsi gunung setinggi 1.731 meter itu. Angkasa Pura sendiri belum mengetahui sampai kapan pembatalan sementara itu. "Kami belum tahu tetapi akan terus dikonfirmasi," ucap Ardita.

Penerbangan yang mengalami pembatalan menuju dan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai tercatat sebanyak 50 pergerakan.

Sedikitnya 43 penerbangan tujuan Surabaya dan Yogyakarta yang dilayani maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Indonesia Airasia dan Lion Air (Wings Air) mengalami gangguan.

Aktivitas di bandara sendiri tetap beroperasi seperti biasa meskipun sejumlah penerbangan mengalami pembatalan akibat ditutupnya tiga bandara di Yogyakarta, Surabaya, dan Solo.

"Kami tetap melayani penerbangan tujuan lainnya. Dan kami juga sudah melakukan koordinasi dengan maskapai yang penerbangannya dibatalkan untuk proses penanganan penumpang, terutama bagi yang sudah memegang tiket," ujar Ardita.

                      Bandara tutup
Kementerian Perhubungan menyatakan tujuh bandara di Pulau Jawa ditutup sementara hingga jangka waktu yang telah ditentukan serta terdapat sebanyak ratusan penerbangan yang  dibatalkan akibat erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur.

"Ada sebanyak tujuh bandara yang ditutup sementara akibat letusan Gunung Kelud," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti di Jakarta, Jumat.

Herry menyebutkan, ketujuh bandara tersebut ditutup karena erupsi mengakibatkan tersebarnya debu vulkanik yang menghalangi jarak pandang ideal untuk penerbangan.

Selain itu, ujar dia, debu vulkanik tersebut juga dinilai dapat membahayakan bagi kinerja mesin pesawat yang sedang melakukan penerbangan.

Ia mengemukakan, pihaknya telah mengeluarkan Notice To Airmen yang juga mengakibatkan ditutup sementaranya tujuh bandara.

Secara terperinci, tujuh bandara tersebut antara lain Bandara Juanda (Surabaya) yang ditutup hingga 15 Februari pukul 06.00 WIB, Bandara Adisumarmo (Solo) hingga 15 Februari pukul 07.30 WIB, dan Bandara Adisucipto (Yogyakarta) hingga 15 Februari pukul 07.30 WIB.

Bandara lainnya adalah Ahmad Yani (Semarang) hingga 15 Februari pukul 06.00 WIB, Tunggul Wulung (Cilacap) hingga 14 Februari pukul 17.00 WIB, Abdurrahman Saleh (Malang) hingga 15 Februari pukul 07.00 WIB, dan Husein Sastranegara (Bandung) hingga 14 Februari pukul 18.00 WIB.

Sedangkan untuk penerbangan yang dibatalkan pada Jumat (14/2) ini adalah 166 frekuensi atau 332 penerbangan di Juanda, 14 frekuensi atau 28 penerbangan di Adisumarmo, 55 frekuensi atau 110 penerbangan di Adisucipto, 38 frekuensi atau 76 penerbangan di Ahmad Yani, 8 frekuensi atau 16 penerbangan di Abdurrahman Saleh, dan 12 frekuensi atau 24 penerbangan di Husein Sastranegara.

Namun, Dirjen Perhubungan Udara menyatakan bahwa kondisi penetapan ketujuh bandara itu juga masih bisa berubah karena tergantung dengan aktivitas kondisi ketinggian abu vulkanis yang masih menyebar.

Ia menuturkan bahwa kondisi yang abu vulkaniknya paling tebal adalah Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur, karena lokasinya yang berdekatan dengan posisi gunung Kelud yang meletus.

Sedangkan di sejumlah bandara lainnya seperti Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dan Bandara Ngurah Rai di Bali juga dinyatakan masih aman karena tidak tertutup abu.

Dari Surabaya dilaporkan, PT Angkasa Pura I (Persero) memprediksi penutupan Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo karena pengaruh erupsi Gunung Kelud, Kediri yang dimulai sejak pukul 04.30 WIB hanya berlangsung sampai pukul 12.00 WIB.

"Meski demikian, penutupan di Juanda saat ini bersifat sementara," kata "General Manager" Angkasa Pura I, Trikora Harjo, di sela peresmian Terminal 2 (T2) Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Ia optimistis, sebagai pengelola bandara yang kian mengembangkan infrastrukturnya sesuai kebutuhan pasar penerbangan di Tanah Air maka perseroan itu siap membuka kembali Bandara Juanda pada siang hari."Pembukaan kembali layanan penerbangan itu tidak hanya di Bandara Internasional Juanda," ujarnya.

Akan tetapi, jelas dia, juga segera berlaku di bandara lain yang saat ini masih ditutup yakni Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.

"Walau begitu, pembukaan kembali ketiga bandara itu tergantung kondisi di lapangan berikutnya," katanya.

Kini, tambah dia, Otoritas Juanda masih memantau arah hembusan angin dari Timur menuju Barat. Pihaknya berharap ada perubahan arah angin sehingga terjadi hujan yang mampu menetralkan debu vulkanik Gunung Kelud.

"Di landasan pacu Juanda sendiri, ketebalan debu sudah mencapai dua sentimeter. Oleh karena itu, Juanda ditutup sementara," katanya.

Ia khawatir, debu yang beterbangan bisa masuk ke sejumlah armada sehingga mengakibatkan kerusakan di mesin pesawat. Sejak ditutup sampai pukul 08.00 WIB, sebanyak 41 penerbangan dari dan ke Bandara Juanda yang dibatalkan baik rute domestik maupun internasional.

"Apabila penutupan berlanjut sampai malam, kami perkirakan penerbangan yang akan dibatalkan naik menjadi 386 penerbangan."

Pada kesempatan sama, Station Manager Garuda Indonesia Surabaya, Taufik Husni, mengemukakan, jika ketinggian debu sudah mencapai 46.000 kaki maka situasi tersebut sangat membahayakan. "Apalagi, pesawat yang terbang di ketinggian 30.000 kaki," tandasnya.

Ia melanjutkan, kondisi yang di posisi tengah itu memang mengkhawatirkan. Penyebabnya, partikel debu dari erupsi gunung sangat tajam laiknya silet dan jika masuk ke dalam mesin pesawat maka armada tersebut bisa jatuh.

Sementara dari Semarang, pengelola Bandara Ahmad Yani Semarang akhirnya memutuskan untuk menutup operasional penerbangannya, menyusul dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud.

General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang Priyo Jatmiko menyatakan bandara ditutup mulai Jumat, pukul 11.15 WIB. Penutupan tersebut didasarkan atas pertemuan dengan para operator penerbangan di Ahmad Yani.

"Kami mengambil keputusan 'close' karena berdampak bahaya terhadap mesin pesawat," ucapnya seraya menjelaskan abu vulkanik tersebut tidak sampai memengaruhi jarak pandang pilot.

Namun, lanjut dia, partikel abu vulkanik tersebut dikhawatirkan bisa merusak mesin pesawat. Pengelola bandara terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk memantau kondisi cuaca akibat abu vulkanik itu.

Menurut dia, jika memang kondisinya sudah membaik maka bandara akan kembali dibuka. Sebelum ditutup, Bandara Ahmad Yani sempat memberangkatkan empat pesawat tujuan Jakarta.

Sedangkan dari Bandung, jabar dilaporkan Bandara Husein Sastranegara ditutup bagi semua penerbangan, Jumat, mulai pukul 15.30 WIB karena abu letusan Gunung Kelud memasuki kawasan tersebut.

GM Angkasa Pura di bandara tersebut Yayan Hendrayani di Bandung mengatakan penutupan tersebut diberlakukan untuk sementara hingga pukul 18.00 WIB. Alasan utama penutupan tersebut, tidak lain demi keselamatan penerbangan.

Sebelum penutupan semua penerbangan tersebut, bandara tersebut pada pagi hari membatalkan penerbangan ke tujuan Surabaya, Solo, dan Yogyakarta karena bandara di tiga kota tersebut sudah ditutup karena debu Gunung Kelud, yang meletus pada Kamis (13/2) malam, sudah mengganggu penerbangan di sana.

                     Pembatalan
Sedangkan dari bandara Soekarno Hatta, sebanyak 12 penerbangan menuju Bandara Juanda dibatalkan akibat meletusnya Gunung Kelud. "Ada 12 penerbangan yang diperoleh informasi hingga kini dibatalkan pemberangkatannya karena efek letusan Gunung Kelud," kata General Affair PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Setiawan.

Ia menjelaskan, penerbangan dari Bandara Soekarno - Hatta menuju Bandara Djuanda, semestinya sudah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. Namun, karena informasi letusan Gunung Kelud, maka penerbangan ditunda hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

Adapun rincian penerbangan yang dibatalkan yakni enam penerbangan menggunakan pesawat garuda, tiga penerbangan menggunakan Lion Air, satu penerbangan menggunakan Sriwijaya, satu penerbangan menggunakan Air Asia dan satu penerbangan menggunakan Citilink.

Namun demikian, jumlah penerbangan yang akan batal terus bertambah. Sebab, pendataan masih terus dilakukan serta berkoordinasi dengan Bandara Djuanda. Penumpang pun sudah diberitahu mengenai kondisi pembatalan penerbangan. Hal itu untuk mengantisipsi terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.

Adapun waktu pembatalan tersebut, dilakukan hingga beberapa hari kedepan bila kondisi di Bandara Juanda masih seperti ini. "Mungkin hingga beberapa hari kedepan," ujarnya.

Sementar itu hal serupa terjadi di Banjarmasin, di mana sebanyak 30 penerbangan dari dan ke Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Provinsi Kalimantan dibatalkan sejak Jumat pagi karena ditutupnya empat bandara akibat letusan Gunung Kelud yang abunya menutupi bandara.

"Pembatalan penerbangan dari dan ke Bandara Syamsudin Noor karena empat bandara ditutup," ujar Kepala Seksi Pelayanan Pelanggan PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Anwar Budi di Banjarbaru.

Ia mengatakan, rute penerbangan yang dibatalkan hanya berlaku pada empat bandara yakni Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Adi Sucipto Yogyakarta dan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Dirincikan, 30 penerbangan yang dibatalkan terdiri dari 9 penerbangan pesawat Lion Air dari Banjarmasin ke Surabaya pulang pergi sehingga ada 18 penerbangan batal, kemudian Citilink dan Garuda dua kali terbang.

Enam penerbangan ke Jawa Tengah yang dibatalkan adalah Lion Air dari dan ke Yogyakarta 4 kali penerbangan, dan Lion Air tujuan Semarang serta Kalstar tujuan Solo masing-masing dua kali penerbangan pergi pulang.

"Jadi, hanya penerbangan dari Banjarmasin ke Jawa Timur dan Jawa Tengah yang dibatalkan, sedangkan penerbangan ke kota lainnya normal sesuai jadwal," ujar pegawai senior PT Angkasa Pura I Banjarmasin itu.

Dijelaskan, penutupan bandara dilakukan karena dampak letusan Gunung Kelud yang membawa abu vulkanik membahayakan penerbangan terutama jika abu masuk ke dalam bagian mesin pesawat.

"Penutupan bandara diputuskan Dirjen Perhubungan Udara yang sudah mengeluarkan pemberitahuan terkait dampak letusan Gunung Kelud sehingga seluruh penerbangan ke bandara dihentikan," ungkapnya.

Dikatakan, Dirjen Perhubungan Udara sudah mengeluarkan Notice To Airman (Notam) yang memberitahukan penutupan empat bandara akibat meletusnya Gunung Kelud sehingga otoritas bandara menyikapinya.

"Seluruh maskapai penerbangan sudah mendapat tembusan Notam sehingga mereka yang memberitahu calon penumpang bahwa penerbangan dibatalkan karena ditutupnya bandara," ujarnya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014