Asupan gizi seimbang bukan hanya sebagai jargon, karena setiap manusia memang butuh mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya masing-masing.

Dengan asupan gizi yang seimbang maka seseorang akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dapat memiliki energi untuk menjalankan aktivitasnya dan secara jangka panjang dapat mendukung kesehatan tubuhnya.

Terlebih lagi di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, ketika seruan agar masyarakat menjaga imunitas dan daya tahan tubuh begitu kencang digaungkan, maka asupan gizi seimbang menjadi salah satu anak kunci untuk meningkatkan ketahanan kesehatan.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Nurhati Febriani, Sp.GK, FINEM, AIFO-K mengatakan bahwa asupan gizi seimbang sangat penting mengingat selama masa pandemi terdapat risiko paparan virus. Padahal, proses infeksi virus dan inflamasi dapat meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi.

Untuk mencegah terjadinya malnutrisi itulah maka diperlukan perhitungan kebutuhan energi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi individu. Tidak boleh kurang, tidak boleh berlebih, tetapi pas, seimbang. Tentunya harus mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral, yang juga tidak kalah penting yaitu air.

Praktisi kesehatan yang praktik di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, Jawa Tengah itu mengatakan manfaat mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan baik adalah membuat berat badan normal, stabil atau sehat sehingga tubuh tidak akan mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini akibat penyakit.

Dalam kaitan dengan pemenuhan makronutrien maka masyarakat perlu memastikan bahwa asupan karbohidrat, protein dan lemak telah memenuhi pedoman gizi seimbang, khususnya protein guna mendukung organ-organ dalam tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Protein dapat diperoleh dari sumber nabati seperti kacang-kacangan, kedelai, biji-bijian dan juga protein hewani seperti daging merah, ayam, telur, hingga ikan.

Khusus untuk ikan, kata dia, merupakan salah satu pilihan protein yang baik untuk menunjang kesehatan, khususnya bagi anak-anak karena mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh.

Senada dengan pendapat tersebut, pengamat ekonomi perikanan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Teuku Junaidi juga mengatakan bahwa upaya untuk meningkatkan konsumsi ikan di tengah pandemi COVID-19 menjadi suatu keharusan. Karena selain baik untuk kesehatan, terdapat dampak positif lain yang menyertainya.

Namun memang diperlukan upaya tersendiri untuk membudayakan gemar makan ikan, untuk mendorong masyarakat menjadikan makan ikan sebagai bagian dari gaya hidup, bagian dari kebiasaan, bagian dari kebutuhan.

Pengajar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unsoed tersebut menilai salah satu upaya bisa dimulai oleh pemerintah daerah dengan menggencarkan kampanye, meningkatkan sosialisasi serta mengintensifkan edukasi. Harapannya, masyarakat akan makin memahami dan menyadari pentingnya makan ikan.

Masyarakat perlu diingatkan terus menerus, bahwa ikan memiliki banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh kesehatan tubuh. Bahwa ikan juga dapat menjadi sumber protein utama karena kaya akan omega 3.

Bayangkan jika anak-anak gemar makan ikan, maka tumbuh kembang mereka akan optimal, ketahanan kesehatan tubuhnya juga akan maksimal. Bahkan, gemar makan ikan juga dapat menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kasus kekerdilan atau "stunting". Ikan juga dapat mendukung perkembangan otak dan juga kesehatan mata anak.

Tidak hanya sampai di situ, gemar konsumsi ikan bukan hanya dapat berperan dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat namun juga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan serta berkontribusi positif bagi perekonomian lokal.

Selain itu, secara makro juga dapat mendukung pengembangan industri perikanan. Lebih jauh lagi, harga ikan yang relatif stabil juga diharapkan akan dapat memberikan andil positif dalam menekan nilai inflasi

Gerakan Bersama

Dengan demikian, perlu gerakan bersama untuk mendukung keberhasilan kampanye makan ikan, yang dapat dimulai dari memulai kebiasaan menjadikan ikan sebagai pemenuhan protein utama di tiap-tiap rumah.

Kesadaran kolektif seperti itu tentunya juga harus dibentuk dengan cara menggencarkan edukasi baik secara konvensional maupun digital dengan memanfaatkan ruang-ruang virtual.

Pada saat ini, upaya dan program strategis untuk meningkatkan kampanye gemar makan ikan juga tengah digencarkan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Tujuannya untuk mengajak masyarakat di wilayah setempat gemar makan ikan.

Kendati membutuhkan proses, namun setiap upaya akan membuahkan hasil. Pemkab Purbalingga optimistis dapat membudayakan gemar makan ikan mengingat hal itu sangat baik dan bermanfaat bagi kesehatan.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengajak warganya untuk bersama-sama menjaga imunitas di tengah risiko penyebaran COVID-19.

Menurut dia, imunitas tubuh yang baik harus didukung dengan gizi yang baik salah satunya dengan konsumsi ikan. Karenanya setiap ibu hamil dan balita di Purbalingga diingatkan untuk meningkatkan konsumsi ikan dalam menu makan sehari-hari.

Kampanye gemar makan ikan juga dimaksudkan untuk mendukung upaya Pemkab Purbalingga untuk terus menekan angka kasus kekerdilan di wilayah setempat. Mengingat 1.000 hari pertama kehidupan merupakan tahapan yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang seorang anak.

Menjadi tugas setiap orang tua, untuk mengajarkan anak-anak mereka pentingnya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk mengenai pentingnya makan ikan.

Jangan sampai anak-anak tidak suka ikan. Kebiasaan makan ikan dan makanan bergizi lainnya perlu ditanamkan sejak dini di dalam keluarga secara berkala agar anak menyukainya.

Bahkan jika perlu, orang tua juga dapat mengolah ikan agar dapat menjadi beberapa menu yang variatif seperti olahan dalam bentuk "nugget" ikan, siomay ikan, bakso ikan dan lain sebagainya.

Sehingga tidak ada alasan bagi anak untuk kurang gemar makan ikan karena amisnya atau durinya. Pasalnya ikan bisa juga diolah menjadi menu yang disukai oleh anak-anak.

Yang penting adalah mengupayakan dan mau memulai gerakan-gerakan kecil yang nantinya bisa menjadi gerakan yang besar. Karena, hal-hal baik yang dibiasakan sejak dini, tentunya akan tertanam di ingatan sang anak hingga nantinya akan terbawa hingga dia dewasa.
 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022