Bengkulu (Antara) - Dua pejabat perusahaan asal Jepang menawarkan pembangkit lisrik tenaga surya (PLTS) untuk desa-desa terpencil dan Pulau Enggano, Bengkulu.

"Kedua pejabat itu dari dua perusahaan yang berbeda. Mereka menawarkan produk pembangkit listrik tenaga surya dengan teknologi yang lebih sederhana," kata Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan Najamudin usai menerima kedua tamu itu di Bengkulu, Kamis.

Dua orang pejabat perusahaan itu yakni Manajer GS Yuasa International Ltd, Harry Yamada dan Pimpinan Bitatsu Co.Ltd PAN Pasific Trading Toshisato Suzuki.

Menurut Wagub, dari pemaparan keduanya, produk elektrifikasi yang mereka tawarkan cukup menarik.

Bahkan ada dua unit produk yang dibawa ke Bengkulu yakni "solar cell" yang akan diserahkan ke Camat Pulau Enggano.

Wagub mengatakan produk yang ditawarkan itu cukup penting bagi Bengkulu, terutama bagi desa-desa yang belum terjangkau jaringan listrik.

"Tidak hanya desa terpencil, tapi juga bisa digunakan oleh nelayan," ujarnya.

Tidak kalah penting kata Wagub, produk tersebut juga dapat digunakan sebagai bentuk antisipasi energi jika bencana alam terjadi di Bengkulu.

Seperti diketahui kata dia, 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu berpotensi dilanda bencana alam gempa bumi dan tsunami serta ancaman gunung meletus.

Ia mengatakan sudah menginstruksikan Dinas Eneri Sumber Daya Mineral (ESDM) dan dinas terkait lainnya untuk menindaklanjuti potensi kerjasama dengan kedua perusahaan itu.

"Kalaupun ada arah kerja sama bisnis, tentu akan ditangani Badan Usaha Milik Daerah," kata Wagub.

Dari penjelasan Harry Yamada dari GS Yuasa Internasional, produk mereka memiliki sejumlah keunggulan antara lain dari sisi umur produk, efisiensi dan hemat energi.

"Selama ini kami bergerak di usaha pembuatan baterai dan mencoba ke listrik tenaga surya," katanya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014