Chengdu, China (ANTARA) - Tunggal putra Jepang Kento Momota pamit dari dunia bulu tangkis internasional dengan optimisme baru, terutama soal kompetisi dan prospek para pebulu tangkis muda.
“Tentu saya percaya bahwa generasi berikutnya akan membuat sejarah baru yang lebih dari saya… Memang, perjalanan (menuju turnamen penting) akan banyak rintangan, tapi saya harap mereka jangan mudah menyerah, harus percaya diri, dan terus berjuang,” kata Momota dalam jumpa pers di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Jumat.
Juara dunia dua kali itu menambahkan, ia juga ingin lebih terlibat pada perhelatan bulu tangkis tingkat nasional dan menjadi inspirasi bagi para calon atlet muda.
“Saya juga ingin memberikan inspirasi dan cinta kepada generasi mendatang. Saya ingin membuat banyak orang lebih mencintai olahraga ini lebih dari saya,” kata dia.
Adapun Momota resmi mengakhiri karier profesionalnya di turnamen bulu tangkis dunia pada Piala Thomas 2024. Juara Asia dua kali itu merasa bangga bisa menyumbangkan sejumlah kemenangan pada fase grup di ajang beregu kali ini.
“Saya merasa bangga dan bersyukur untuk tim saya yang berjuang hingga akhir pada kejuaraan ini,” kata Momota.
Sejauh ini, Momota telah empat kali memperkuat tim putra Jepang pada empat edisi Piala Thomas. Pada tahun debutnya di ajang ini pada 2014, ia main lima kali dan menang lima kali, serta membawa Jepang memenangkan trofi.
Berikutnya pada edisi 2018, Momota kembali membawa timnya ke babak final, tetapi kali ini mereka harus puas keluar sebagai runner up.
Pada edisi 2020 dan 2022, langkah Momota bersama skuad putra Jepang terhenti di babak semifinal Piala Thomas.
“Saya juga sangat bangga menjadi bagian dari tim nasional Jepang. Saya ingin menunjukkan perasaan tersebut di lapangan, dan menunjukkan bahwa kami juga merupakan tim yang kuat,” ujarnya menambahkan.
Momota mengaku tidak merasa bahwa 14 tahun berkarier sebagai pebulu tangkis profesional merupakan waktu yang lama atau pun singkat. Namun, satu hal yang paling jelas baginya adalah dukungan dan cinta yang terus mengalir untuknya, baik saat berada di puncak maupun ketika ia terpuruk.
“Saya merasa terkejut dengan dukungan para penggemar di seluruh dunia, ketika saya bermain di stadion mana pun, saya merasakan banyak dukungan dan energi untuk melakukan yang terbaik di lapangan. Saya sangat berterima kasih untuk hal itu,” kata Momota.
“Terima kasih untuk penggemar maupun para pemain lainnya untuk dukungannya selama ini. Memang waktu saya di lapangan turnamen internasional sudah berakhir, tapi, kita bisa bertemu lagi dengan Anda semua di lain waktu,” ujarnya menambahkan.