Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memamerkan berbagai potensi besar sumber daya energi terbarukan maupun peluang pasar dalam presidensi G20.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah Indonesia siap memberikan sistem maupun mekanisme untuk investasi yang kondusif.
"Ini yang kami tunjukkan kepada para tamu dan partisipan G20, sehingga nanti pada saatnya kita bisa memastikan capaian-capaian target dari 23 persen energi baru terbarukan pada 2025 dan 29 persen penurunan emisi pada 2030 ini bisa kita kelola dengan baik bekerja bersama G20 atau negara mitra yang lainnya," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Dadan menyampaikan bahwa pemerintah ingin memanfaatkan forum G20 untuk memberikan sebesar-besarnya bagi Indonesia terkhusus netralitas karbon.
Menurutnya, transisi energi punya banyak tantangan dan pemerintah ingin merubah tantangan tersebut menjadi opportunity.
"Kita tunjukkan bahwa Indonesia ini siap dari sisi regulasi," kata Dadan.
Kementerian ESDM memproyeksikan potensi energi bersih yang dimiliki oleh Indonesia dapat mencapai 3.686 gigawatt dengan rincian potensi energi surya menjadi yang terbesar mencapai 3.295 gigawatt, disusul oleh hidrogen sebesar 95 gigawatt, bioenergi 57 gigawatt, bayu atau air sebesar 155 gigawatt, panas bumi sebesar 24 gigawatt, dan laut sebesar 60 gigawatt.
Hingga akhir 2021, kapasitas terpasang pembangkit listrik energi bersih di Indonesia hanya sebesar 11,35 gigawatt dengan persentase bauran mencapai 11,5 persen.
Presidensi G20 punya forum transisi energi yang terdiri dari berbagai pertemuan mulai dari sidang kelompok kerja transisi energi (Energy Transition Working Group/ETWG) pertama di Yogyakarta pada 23-25 Maret 2022, ETWG kedua di Labuan Bajo, dan ETWG ketiga di Bali, serta energy transition ministerial meeting (ETMM).
Puncak presidensi G20 Indonesia adalah konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali pada September 2022 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022