Bengkulu (Antara) - Sejumlah warga Kota Bengkulu mengharapkan polisi lalu lintas setempat tegas terhadap pengendara bermotor yang melanggar aturan.

"Banyak warga yang melanggar seperti menerobos lampu pengatur lalu lintas atau melawan arus," kata Ricky S, warga Kota Bengkulu, Rabu.

Selain membahayakan pengendara sendiri, lanjut dia, juga membahayakan pengendara lain yang bisa saja menyebabkan kecelakaan.

"Warga sini banyak yang tak sabar sehingga tergesa-gesa manakala lampu lalu lintas sudah kuning, masih tetap menerobos," ujarnya.

Akibatnya,kendaraan dari arah lainnya yang memang jatahnya melintas lantaran lampu sudah hijau, akan terganggu sehingga bisa mengakibatkan kemacetan.

"Lihat saja di Simpang SKIP setiap pagi jam kerja. Pemandangan seperti itu hampir setiap hari terjadi," kata dia.

Bahkan, lanjutnya, di Simpang Lima, yang juga ada pos polisi, sering kali terjadi pelanggaran serupa.

Warga lainnya, Fito Sumanta mengatakan pengendara sepeda motor kerap melawan arus lalu lintas karena ingin memperpendek jarak.

"Lihatlah setiap hari di Tanahpatah, pengendara sepeda motor dari Nusaindah bukannya belok ke kiri ke arah Jalan Suprapto, tapi ke kanan yang jelas melawan arus," kata dia.

Padahal, lanjutnya, pada posisi untuk berbelok tetap di depan polsek, namun pengendara tidak merasa sungkan apalagi takut.

"Yang jelas tindakan seperti itu membahayakan bagi pengendara dan pengguna jalan lainnya," kata dia.

Karena itu, ia pun mengharapkan polisi lalu lintas setempat lebih tegas untuk menindak pengendara baik sepeda motor maupun roda empat yang melanggar.

Roza Rahman warga lainnya mengharapkan polisi berada di setiap persimpangan jalan dan berani menindak pelanggar lalu lintas.

"Polisi Bengkulu harus tegas. Saya pernah ke Lampung di setiap sudut jalan ramai ada polisinya dan beberapa pengendara yang salah langsung ditilang. Sehingga pengendara di sana walau arus lalu lintas lebih padat, tetapi lebih tertib," katanya.***1***

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014