Mukomuko (Antara) - Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Ichwan Yunus, menegur sejumlah oknum pejabat pemerintah setempat yang selama tahun 2013 terbiasa malas bekerja keras.
"Sangat sulit mengajak pejabat kerja keras dan peduli terhadap tanggung jawabnya sebagai aparatur pemerintah," katanya, ditanya penilaiannya terkait kinerja pejabat pemerintah setempat selama 2013, di Mukomuko, Jumat.
Ia menilai, pejabat setempat lebih banyak yang tidak beras. Mereka semua melakukan pekerjaan tidak berdasarkan Lillahitalla.
Untuk itu, dirinya berencana mengubah sikap dan prilaku pejabat itu melalui rutinitas pelatihan "Itikaf" di daerah itu.
Kendati demikian, kata dia, pembangunan di daerah ini jalan terus. Tinggal lagi bidang pembangunan manusianya yang belum berjalan.
Diakuinya, selama ini yang menjadi fokus pembangunan fisik saja. Selanjutnya perlu ada pembangunan manusianya. Untuk menghilang perilaku tidak beres pejabat.
"Rencana kita mereka ini kita berikan pendidikan melalui 'itikaf'. Untuk mengubah sikap dan perilaku pejabat," ujarnya lagi.
Ia ingin, ke depan pembangunan di daerah itu sejalan, tidak hanya pada pembangunan fisik saka tetapi juga pembangunan manusia.
Ia menilai, tidak hanya pejabat saja, tetapi ada juga oknum warga setempat yang kurang mendukung pembangunan. Misalnya saat pembangunan jaringan listrik, tidak bersedia tanaman tumbuhnya ditebang tebas.
Termasuk, lanjutnya, tidak mau menyumbangkan tanahnya untuk kepentingan umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Sangat sulit mengajak pejabat kerja keras dan peduli terhadap tanggung jawabnya sebagai aparatur pemerintah," katanya, ditanya penilaiannya terkait kinerja pejabat pemerintah setempat selama 2013, di Mukomuko, Jumat.
Ia menilai, pejabat setempat lebih banyak yang tidak beras. Mereka semua melakukan pekerjaan tidak berdasarkan Lillahitalla.
Untuk itu, dirinya berencana mengubah sikap dan prilaku pejabat itu melalui rutinitas pelatihan "Itikaf" di daerah itu.
Kendati demikian, kata dia, pembangunan di daerah ini jalan terus. Tinggal lagi bidang pembangunan manusianya yang belum berjalan.
Diakuinya, selama ini yang menjadi fokus pembangunan fisik saja. Selanjutnya perlu ada pembangunan manusianya. Untuk menghilang perilaku tidak beres pejabat.
"Rencana kita mereka ini kita berikan pendidikan melalui 'itikaf'. Untuk mengubah sikap dan perilaku pejabat," ujarnya lagi.
Ia ingin, ke depan pembangunan di daerah itu sejalan, tidak hanya pada pembangunan fisik saka tetapi juga pembangunan manusia.
Ia menilai, tidak hanya pejabat saja, tetapi ada juga oknum warga setempat yang kurang mendukung pembangunan. Misalnya saat pembangunan jaringan listrik, tidak bersedia tanaman tumbuhnya ditebang tebas.
Termasuk, lanjutnya, tidak mau menyumbangkan tanahnya untuk kepentingan umum.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014