Bengkulu, (Antara) - Puluhan tahun berkecimpung dalam dunia politik membuat Syafridawaty Tjaja, calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Golongan Karya, paham betul arah perjuangannya untuk masyarakat Bengkulu.

"Kesejahteraan rakyat yang menjadi fokus utama saya, sejalan dengan visi misi Partai Golkar yaitu Indonesia sejahtera," katanya di Bengkulu.

Aktivis perempuan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pengurus "Women Crisis Center " Cahaya Perempuan ini menilai tingkat kesejahteraan masyarakat Bengkulu masih jauh dibanding daerah lain.

Bahkan Bengkulu kata dia dikenal sebagai wilayah Timur yang ada di Barat, akibat dari ketertinggalan daerah ini.

Sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat menurutnya masih jauh dari harapan dan menjadi tema perjuangan jika terpilih sebagai wakil rakyat di DPR RI mewakili masyarakat Provinsi Bengkulu.

"Siapapun yang terpilih nanti mewakili masyarakat Bengkulu di DPR RI harus lebih memperjuangkan daerah ini agar lebih maju dan memperbaiki taraf hidup masyarakat," ujarnya.

Meski aktif di pergerakan perempuan serta dipercaya sebagai Ketua Kaukus Perempuan Politik Bengkulu, Ibu lima anak ini tidak menjadikan perempuan sebagai segmen konstituen.

Menurutnya, slogan "perempuan pilih perempuan" sudah tidak tepat sebab kesetaraan gender dalam politik sudah tuntas di negara ini.

"Perempuan harus siap bersaing, untuk itu tingkatkan kapasitas dan pengetahuan sehingga masyarakat memilih kita berdasarkan kemampuan," ujarnya.

Pernah dua periode menduduki kursi legislatif tingkat Provinsi Bengkulu membuatnya mengerti tugas dan fungsi seorang wakil rakyat.

Istri dari Musiardanis Buldani ini menyatakan keprihatinannya terhadap politisi dadakan yang menganggap bahwa menjadi anggota legislatif adalah ajang mencari pekerjaan.

"Menjadi anggota legislatif itu bukan profesi atau melamar pekerjaan, tapi perjuangan selama lima tahun penuh untuk memperjuangkan masyarakat," ucapnya.

Saat duduk di legislatif Provinsi Bengkulu periode 2004-2009, melalui hak inisiatif DPRD Syafridawaty dan rekan-rekannya berhasil mensahkan Perda tentang Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.

Ada pula Perda tentang Perdagangan Manusia serta Perda tentang Pembiayaan Kredit Lunak untuk Masyarakat.

"Kita sudah menyusun kebijakan, tapi penentu atau yang menerapkan adalah eksekutif," ujarnya.

Perjuangan di DPR RI menurutnya lebih global dan menyeluruh kepada seluruh masyarakat Bengkulu.

Ia yakin dengan modal yang sudah ada, baik dari sisi kapasitas dan dukungan dari tingkat bawah, usahanya akan berbuah manis.

"Harapan saya hanya satu agar masyarakat benar-benar memilih calon anggota legislatif berdasarkan jejak rekam, kenali dengan baik, jangan mau dihargai dengan sejumlah uang atau baju kaos," katanya.

    ***1*** 

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014