Batam (Antara) - Kantor Penanggulangan Bahaya Kebakaran Direktorat Pengamanan (Dirpam) Badan Pengusahaan (BP Batam) menyatakan jumlah kebakaran Januari sampai awal Maret 2014 masuk kategori Kejadian Luar Biasa dan menjadi yang terbesar sejak 1984.

"Sejak awal Januari sudah terjadi 157 kali kebakaran hutan dan semak-semak di seluruh Batam. Luas lahan terbakar mencapai 474 hektare," kata Kepala Kantor Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Direktorat Pengamanan BP Batam, Slamet Sriyanto di Batam, Jumat.

Dari luas total kawasan terbakar tersebut, sebanyak 265 hektare merupakan kawasan hutan lindung. Sisanya merupakan semak-semak dan lahan kosong.

"Sebagian besar dari data yang masuk memang merupakan kebakaran kawasan hutan lindung," kata Slamet.

Ia mengatakan, selama Januari terjadi 32 kali kebakaran, Februari 102 kali kebakaran dan hingga 5 Maret sudah 23 kali kebakaran hutan dan lahan kosong.

"Jumlah tersebut melonjak tajam dibanding 2013 yang selama setahun hanya 133 kali kebakaran. Itupun sebagian sebab bukan kebakaran lahan dan hutan. Tahun-tahun sebelumnya juga tidak sebanyak kejadian pada 2014 ini," ucapnya.

Dia mengatakan, sekitar dua bulan terakhir kebakaran merata dari kawasan Hutan Nongsa, Sei Beduk, Tembesi, Batuaji, Matakucing, Sei Harapan, Sei Ladi, dan Kawasan Perbukitan Sekupang.

Beberapa titik kebakaran hutan kata dia, sulit dijangkau karena tim pemadam BP kekurangan peralatan meski sudah di bantu oleh tim Pemadam Pemkot Batam dan Manggala Agni Kementerian Kehutanan.

"Kebakaran merata, termasuk pada hutan lindung yang sangat sulit terjangkau tim pemadam," ujarnya.

Akibat kebakaran tersebut, kondisi udara di Kota Batam berasap dan jarak pandang mulai terbatas.

"Kami belum bisa memastikan apakan karena kebakaran di Batam saja atau ada asap kiriman dari daerah lain," katanya. (Antara)

Pewarta: Oleh Larno

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014