Mukomuko (Antara) - Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Ichwan Yunus, memastikan tahun ini semua desa di daerah itu dialiri arus listrik dari perusahaan listrik negara.
"Segera dalam tahun ini juga desa itu dialiri listrik," kata Ichwan Yunus, saat ditanya kepastian empat desa terpencil yang belum dialiri listrik, di Mukomuko, Senin.
Empat desa di daerah itu yang belum dialiri listrik dari perusahaan listrik negara (PLN), yakni Desa Semambang Makmur, Desa Gajah Makmur, Desa Sendang Mulya, dan Desa Lubuk Selandak.
Ia mengatakan, saat ini jaringan listrik berupa tiang dan kabel telah terpasang di sejumlah desa yang dekat desa yang belum dialiri arus listrik dari PLN.
Menurut dia, untuk desa-desa tersebut tinggal lagi pemasangan kabel dari tiang ke rumah-rumah warga.
Namun, kata dia, setelah jaringan listrik menjangkau desa-desa di daerah itu menyebabkan listrik sering padam. Kemungkinan karena daya listrik yang ada di PLN masih terbatas.
"Dibutuhkan tenaga lebih besar untuk itu, akibatnya terlalu berat beban yang ditanggung mesin PLN," ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut dia, listrik sering padam karena gangguan saat distribusi. Gangguan itu disebabkan tanaman tumbuh warga yang tidak bersedia ditebang.
Masyarakat, kata dia, tidak mau menebang pohon dan tidak mau berkorban sedikit untuk kepentingan orang banyak, sehingga risiko ditanggung bersama.
Terkait hal itu, lanjutnya, pihak PLN setempat yang lebih mengetahui permasalahan gangguan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Segera dalam tahun ini juga desa itu dialiri listrik," kata Ichwan Yunus, saat ditanya kepastian empat desa terpencil yang belum dialiri listrik, di Mukomuko, Senin.
Empat desa di daerah itu yang belum dialiri listrik dari perusahaan listrik negara (PLN), yakni Desa Semambang Makmur, Desa Gajah Makmur, Desa Sendang Mulya, dan Desa Lubuk Selandak.
Ia mengatakan, saat ini jaringan listrik berupa tiang dan kabel telah terpasang di sejumlah desa yang dekat desa yang belum dialiri arus listrik dari PLN.
Menurut dia, untuk desa-desa tersebut tinggal lagi pemasangan kabel dari tiang ke rumah-rumah warga.
Namun, kata dia, setelah jaringan listrik menjangkau desa-desa di daerah itu menyebabkan listrik sering padam. Kemungkinan karena daya listrik yang ada di PLN masih terbatas.
"Dibutuhkan tenaga lebih besar untuk itu, akibatnya terlalu berat beban yang ditanggung mesin PLN," ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut dia, listrik sering padam karena gangguan saat distribusi. Gangguan itu disebabkan tanaman tumbuh warga yang tidak bersedia ditebang.
Masyarakat, kata dia, tidak mau menebang pohon dan tidak mau berkorban sedikit untuk kepentingan orang banyak, sehingga risiko ditanggung bersama.
Terkait hal itu, lanjutnya, pihak PLN setempat yang lebih mengetahui permasalahan gangguan tersebut.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014