Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pemanfaatan lahan pekarangan rumah warga untuk ditanami dengan tanaman pangan nonberas akan menjadi program andalan pemerintah Provinsi Bengkulu.
Selain itu, pekarangan juga dapat dimanfaatkan untuk ditanami sayur mayur atau beternak ikan serta sapi dan kambing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Muslih, Kamis.
Ia menjelaskan, tanaman bahan makan di pekarangan tersebut antara lain umbi-umbian dan sukun, sedangkan tanaman jenis sayuran antara lain cabai, terong, saledri dan bawang daun.
Tanaman umbi-umbian itu untuk dijadikan bahan makan nonberas karena karbohidratnya sama dengan beras, bila masyarakat sudah terbiasa mekonsumsi makanan itu, beras tidak menjadi bahan makanan pokok lagi.
"Kami mengantisipasi kekurangan beras di masa mendatang karena areal persawahan terus berkurang, sedangkan mengandalkan impor beras tidak selamanya menjadi jaminan," katanya.
Program makan nonberas itu sudah disosialisasikan sejak beberapa tahun lalu, sedangkan pemanfaatan lahan pekarangan mulai digalakan 2012 melalui kelompok keluarga, terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Pemerintah daerah sudah membuat kawasan percontohan pemanfaatna lahan pekarangan rumah, untuk 2012 terdapat di dua kabupaten yakni Kabupaten seluam dan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Kedua kabupaten itu adalah penyangga Kota Bengkulu dengan demikian tim cepat memonitor dan membina kelompok ibu-ibu tersebut.
Program pemanfaatan lahan perkarangan itu dilakukan dinas terkait antara lain pertanian, peternakan dan perkbunan, masing-masing instasi itu memiliki tanggung jawab sesuai bidangnya.
Pada dua kabupaten itu saat ini masing-masing memiliki 75 kelompok ibu-ibu, setiap kelompok beranggotakan antara 15 hingga 30 orang, sedangkan kebutuhan bibit dan jenis usaha akan dibantu instansi terkait, katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Bengkulu Ir Syarif Gunadi mengatakan, pihaknya sudah membina beberapa kelompok tanaman ubi kayu dan ubi rambat.
Kelompok itu berada di Kecamatan kampung Melayu dan hingga kini daerah itu sudah menjadi sentra ubi-ubian karena kelompoknya menyewa lahan masyarakat dengan ukuran cukup luas.
Produksi jenis umbi-umbian itu dibuat berbagai makanan ringan dan dijual di beberapa pusat perbelanjaan di Kota Bengkulu, katanya. (Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Selain itu, pekarangan juga dapat dimanfaatkan untuk ditanami sayur mayur atau beternak ikan serta sapi dan kambing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Muslih, Kamis.
Ia menjelaskan, tanaman bahan makan di pekarangan tersebut antara lain umbi-umbian dan sukun, sedangkan tanaman jenis sayuran antara lain cabai, terong, saledri dan bawang daun.
Tanaman umbi-umbian itu untuk dijadikan bahan makan nonberas karena karbohidratnya sama dengan beras, bila masyarakat sudah terbiasa mekonsumsi makanan itu, beras tidak menjadi bahan makanan pokok lagi.
"Kami mengantisipasi kekurangan beras di masa mendatang karena areal persawahan terus berkurang, sedangkan mengandalkan impor beras tidak selamanya menjadi jaminan," katanya.
Program makan nonberas itu sudah disosialisasikan sejak beberapa tahun lalu, sedangkan pemanfaatan lahan pekarangan mulai digalakan 2012 melalui kelompok keluarga, terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Pemerintah daerah sudah membuat kawasan percontohan pemanfaatna lahan pekarangan rumah, untuk 2012 terdapat di dua kabupaten yakni Kabupaten seluam dan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Kedua kabupaten itu adalah penyangga Kota Bengkulu dengan demikian tim cepat memonitor dan membina kelompok ibu-ibu tersebut.
Program pemanfaatan lahan perkarangan itu dilakukan dinas terkait antara lain pertanian, peternakan dan perkbunan, masing-masing instasi itu memiliki tanggung jawab sesuai bidangnya.
Pada dua kabupaten itu saat ini masing-masing memiliki 75 kelompok ibu-ibu, setiap kelompok beranggotakan antara 15 hingga 30 orang, sedangkan kebutuhan bibit dan jenis usaha akan dibantu instansi terkait, katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Bengkulu Ir Syarif Gunadi mengatakan, pihaknya sudah membina beberapa kelompok tanaman ubi kayu dan ubi rambat.
Kelompok itu berada di Kecamatan kampung Melayu dan hingga kini daerah itu sudah menjadi sentra ubi-ubian karena kelompoknya menyewa lahan masyarakat dengan ukuran cukup luas.
Produksi jenis umbi-umbian itu dibuat berbagai makanan ringan dan dijual di beberapa pusat perbelanjaan di Kota Bengkulu, katanya. (Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012