Bojonegoro (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memverifikasi petani yang layak menerima bantuan benih jambu merah dari alokasi APBD 2014 sekitar enam miliar rupiah, sebagai usaha penyediaan lumbung pangan.

"Sudah ada ribuan petani yang mengajukan permintaan bantuan benih melalui kelompok, tetapi belum tentu semuanya bisa memperoleh bantuan benih jambu merah, sebab harus melalui verifikasi," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari di Bojonegoro, Jumat.

Ia menjelaskan syarat petani yang layak memperoleh bantuan benih itu, antara lain memiliki kesungguhan untuk mengembangkan jambu merah, memiliki tanah yang cukup.

Selain itu, katnaya, diutamakan petani yang memperoleh bantuan benih dalam satu kesatuan wilayah.

"Satu kesatuan wilayah petani penerima benih jambu merah untuk memudahkan pemasaran," katanya.

Ia mengatakan ribuan petani yang mengajukan permohonan benih jambu merah secara gratis sudah melebihi alokasi target pengembangan jambu merah yang sebanyak 250.000 benih.

Mengenai pengadaan bibit jambu merah, katanya, dilakukan dengan sistem lelang dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.

"Saat ini pengadaan jambu merah dalam proses lelang," katanya.

Sesuai rencana, katanya, pembagian benih jambu merah kepada petani akan dilakukan November-Desember 2014, bersamaan dengan datangnya musim hujan.

Ditanya lokasi tanah yang layak di daerah setempat, ia menjelaskan sesuai karakter tanah yang ada  di daerahnya, semuanya layak ditanami jambu merah, karena jenisnya tanah  "aluvial dan letosol".

"Lokasi tanah jenis 'aluvial dan letosol' merata di  seluruh Bojonegoro," katanya.

Ia mengatakan jumlah tanaman jambu merah yang akan diberikan secara gratis kepada warga bergantung luas tanah yang dimiliki dengan perhitungan rata-rata 400 pohon per hektare.

Ia mengatakan program pengembangan tanaman jambu merah akan mulai dilaksanakan pada 2014, sehingga dalam waktu sekitar sekitar tahun sudah berbuah.

"Pemkab menargetkan komoditas jambu merah bisa menjadi pemasok kebutuhan jambu merah di Indonesia," katanya. (Antara)

Pewarta: Oleh Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014