Bengkulu (Antara) - Aktivis perempuan dari Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah Bengkulu Irna Riza menilai elektabilitas atau keterpilihan calon anggota legislatif perempuan di daerah itu cukup tinggi pada Pemilu Legislatif 2014.
"Elektabilitas caleg perempuan di Bengkulu akan tinggi, karena rekam jejak sebagian besar caleg perempuan masih bagus," katanya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan hal itu saat dimintai pendapat tentang peluang keterpilihan caleg perempuan di Provinsi Bengkulu.
Pemilih atau masyarakat Bengkulu menurutnya cukup cerdas menilai figur yang dinilai tepat untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
Selain itu, dari kegiatan pendidikan politik bagi pemilih yang dilaksanakan KPI di lima kabupaten di daerah itu menunjukkan bahwa masyarakat sudah jenuh dengan janji-janji politik.
"Di sini posisi caleg perempuan diuntungkan karena sebagian besar belum pernah mengumbar janji politik," ucap Sekretaris KPI Wilayah Bengkulu ini.
Menurutnya, Pemilu Legislatif 2014 merupakan momentum bagi caleg perempuan Bengkulu untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat, lalu mewujudkan harapan mereka.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa caleg perempuan harus mampu memberikan warna di lembaga legislatif.
"Tidak perlu muluk-muluk, penuhi hak-hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Bengkulu Lely Arrianie mengatakan politisi perempuan harus lebih cerdas berkampanye untuk memenangi Pemilu Legislatif 2014.
"Harus cerdas berkampanye, terutama jika ingin mendapatkan suara dari pemilih perempuan," ucapnya.
Ia mengatakan secara psikologi tingkat kecemburuan antara seorang perempuan terhadap perempuan lainnya lebih tinggi jika dibandingkan antarpria.
Karena itu, dalam berkampanye di kalangan perempuan, caleg perempuan harus mengedepankan dialog dua arah dan meminta dukungan tanpa menggurui.
"Jangan pernah menggurui pemilih, tapi lakukan dialog dua arah dan cerdas mengelola pesan," tuturnya.
Data KPU Provinsi Bengkulu, dari 517 caleg yang maju pada Pemilu Legislatif 2014, sebanyak 213 orang adalah caleg perempuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Elektabilitas caleg perempuan di Bengkulu akan tinggi, karena rekam jejak sebagian besar caleg perempuan masih bagus," katanya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan hal itu saat dimintai pendapat tentang peluang keterpilihan caleg perempuan di Provinsi Bengkulu.
Pemilih atau masyarakat Bengkulu menurutnya cukup cerdas menilai figur yang dinilai tepat untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
Selain itu, dari kegiatan pendidikan politik bagi pemilih yang dilaksanakan KPI di lima kabupaten di daerah itu menunjukkan bahwa masyarakat sudah jenuh dengan janji-janji politik.
"Di sini posisi caleg perempuan diuntungkan karena sebagian besar belum pernah mengumbar janji politik," ucap Sekretaris KPI Wilayah Bengkulu ini.
Menurutnya, Pemilu Legislatif 2014 merupakan momentum bagi caleg perempuan Bengkulu untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat, lalu mewujudkan harapan mereka.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa caleg perempuan harus mampu memberikan warna di lembaga legislatif.
"Tidak perlu muluk-muluk, penuhi hak-hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Bengkulu Lely Arrianie mengatakan politisi perempuan harus lebih cerdas berkampanye untuk memenangi Pemilu Legislatif 2014.
"Harus cerdas berkampanye, terutama jika ingin mendapatkan suara dari pemilih perempuan," ucapnya.
Ia mengatakan secara psikologi tingkat kecemburuan antara seorang perempuan terhadap perempuan lainnya lebih tinggi jika dibandingkan antarpria.
Karena itu, dalam berkampanye di kalangan perempuan, caleg perempuan harus mengedepankan dialog dua arah dan meminta dukungan tanpa menggurui.
"Jangan pernah menggurui pemilih, tapi lakukan dialog dua arah dan cerdas mengelola pesan," tuturnya.
Data KPU Provinsi Bengkulu, dari 517 caleg yang maju pada Pemilu Legislatif 2014, sebanyak 213 orang adalah caleg perempuan.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014