Bengkulu (Antara) - Anggota Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu menerbitkan lembar panduan bagi wisatawan yang akan masuk ke habitat bunga langka Rafflesia arnoldii.

"Kami sudah membuat lembar panduan dan akan disebarkan ke beberapa kelompok masyarakat yang mengawasi habitat bunga langka rafflesia," kata Koordinator KPPL Bengkulu Sofian Ramadhan di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan, pembuatan lembar panduan bagi pengunjung tersebut, mengingat habitat rafflesia merupakan kawasan hutan lindung yang perlu dipelihara kelestariannya.

Selain itu, banyaknya jumlah pengunjung ke dalam kawasan hutan untuk melihat bunga langka itu, tidak jarang menimbulkan kerusakan pada ekosistemnya.

"Seperti yang terjadi sepekan lalu, ratusan pengunjung masuk ke Hutan Lindung Bukit Daun, salah satu habitat rafflesia, akibatnya tumbuhan 'inang' rafflesia rusak," katanya.

Kerusakan tersebut, kata dia, bisa saja tanpa disadari oleh pengunjung yang terlalu gembira melihat bunga unik tersebut dan menarik beberapa tumbuhan di sekitarnya yang ternyata tumbuhan inang rafflesia.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada tujuh aturan umum yang perlu diketahui dan ditaati pengunjung sebelum masuk ke hutan sehingga "rumah" rafflesia tetap lestari.

Aturan pertama yakni tidak masuk ke kawasan hutan sendirian dan harus didampingi pemandu wisata atau "guide" setempat.

Kedua, berjalan di jalur jalan setapak yang telah disediakan kelompok masyarakat yang mengelola kawasan itu.

"Ketiga, dalam satu rombongan pengunjung, sebaiknya tidak lebih dari lima orang dan bergiliran masuk ke kawasan hutan," katanya.

Selanjutnya, keempat, agar hati-hati melangkah, sebab di sekitar lokasi bunga mekar terdapat bonggol atau calon bunga yang masih kecil sehingga rawan terinjak.

"Aturan kelima adalah larangan merusak dan mengambil tumbuhan dari hutan, keenam dilarang membuang sampah di dalam hutan dan ketujuh agar menghormati budaya setempat," katanya.

Sofian mengatakan panduan ini akan disebar kepada kelompok pengelola atau masyarakat yang sukarela mengawasi habitat rafflesia di hutan Bengkulu.

Seperti Kelompok Peduli Puspa Langka di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, kata dia, rutin memantau dan mengawasi serta menjaga habitat rafflesia di Hutan Lindung Bukit Daun.

"Kami menyesalkan tindakan pengunjung yang masuk ke habitat rafflesia pekan lalu, karena merusak tumbuhan inang," kata Koordinator Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok, Holidin.

Ia mengatakan para pengunjung sering meremehkan kelompok masyarakat yang mengawasi habitat bunga rafflesia dan pengunjung seolah-olah tidak membutuhkan panduan untuk masuk ke habitat puspa langka itu.

Kenyataannya, kata dia, dari kunjungan yang dilakukan sekelompok pengunjung beberapa waktu lalu, inang bunga rafflesia di HL Bukit Daun rusak, sebab tidak ada yang memandu ke dalam hutan.

"Kami sangat menyesalkan kejadian itu, karena sebagian dari pengunjung itu adalah pelajar dan beberapa pejabat di Kabupaten Kepahiang," katanya.

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014