Depok (Antara) - Universitas Indonesia (UI) menyatakan kesiapannya jika debat calon presiden (capres) dilaksanakan di kampus tersebut untuk mengetahui visi dan misi pimpinan nasional agar diketahui oleh masyarakat luas.

"Saya mendukung saja kalau debat capres dilakukan di sini (UI)," kata Penjabat Rektor UI Muhammad Anis di Depok, Kamis.

Namun, kata dia, pihak rektorat tidak akan terlibat langsung dalam acara tersebut dan menyerahkan kepada
Dewan Guru Besar (DGB) ataupun para alumni UI untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

DGB, kata dia,  banyak ahli dibidangnya masing-masing jadi memang kompeten untuk mengetahui program-program apa saja yang akan dijalankan oleh para capres dan mengkritisinya.

"Kalau saya dalam hal ini tidak ikut-ikutan, saya serahkan kepada DGB," katanya.

Ia mengatakan debat capres memang penting untuk dilakukan agar masyarakat mengetahui hal apa saja yang akan dilakukan calon presiden tersebut jika seandainya mereka terpilih.

"Jadi masyarakat dalam memilih pimpinan nasional jangan sampai seperti memilih kucing dalam karung," ujarnya.

Anis mengatakan sebelumnya pihaknya juga telah menggelar berbagai diskusi dengan para kandidat capres di Fakultas Kedokteran UI Salemba Jakarta yang menampilkan tiga calon presiden Konvensi Rakyat yaitu Rizal Ramli, Isran Noor, dan Yusril Ihza Mahendra, bersama tiga calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, dan Gita Wirjawan.

Selain itu juga memberikan kesempatan kepada pimpinan partai politik untuk menyampaikan programnya dan juga berdiskusi untuk menyelesaikan solusi masalah bangsa yang dihadapi yang digelar oleh FISIP UI Depok.

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh juga mempersilakan perguruan tinggi untuk menggelar debat calon presiden.  

Mendikbud memberikan kepercayaan kampus untuk memanfaatkan momen pemilu sebagai bagian dari proses pendidikan politik. Ia mendorong seluruh elemen di perguruan tinggi agar memberikan sumbangsih pemikiran kepada calon presiden. 

Ia juga tidak membatasi perguruan tinggi untuk mengadakan debat calon presiden dan tidak khawatir jika debat itu nantinya akan mempengaruhi netralitas kampus sebagai sivitas akademika. (Antara)

Pewarta: Oleh Feru Lantara

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014