"Akreditasi ACQUIN kami upayakan sejak 2022, ada dua macam, pertama akreditasi terhadap program studi strata satu (S1) dan program studi pascasarjana (S2 dan S3), dan kedua akreditasi terhadap institusi perguruan tinggi, UNIB," kata Rektor UNIB Dr Retno Agustina Ekaputri di Bengkulu, Kamis.
ACQUIN merupakan asosiasi terdaftar pada EQAR (European Quality Assurance Register for Higher Education). Lembaga tersebut berkantor pusat di Bayreuth, Jerman.
EQAR adalah lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83/P/2020, 24 Januari 2020.
ACQUIN bertujuan untuk mengakreditasi program sarjana dan magister di semua disiplin ilmu dan di semua jenis universitas untuk memastikan program gelar berkualitas tinggi, dan menciptakan transparansi pasar.
Kemudian akreditasi perguruan tinggi itu tentunya juga bertujuan untuk meningkatkan daya tarik universitas bagi mahasiswa asing dan mempromosikan perbandingan gelar akademik.
Keanggotaan ACQUIN sudah lebih dari 150 universitas, yang tersebar di Jerman, Swiss, Austria, Amerika Serikat, Liechtenstein, Mesir, Mongolia, dan Lebanon.
"Dari proses panjang (upaya akreditasi) itu, saat ini kami telah menerima 69 sertifikat akreditasi ACQUIN,” kata Retno Agustina.
Menurut dia, dengan terbitnya 69 sertifikat akreditasi ACQUIN itu maka secara institusional UNIB juga bisa disebut sebagai pelopor akreditasi ACQUIN di Indonesia, karena UNIB menjadi universitas pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini yang memiliki sertifikat ACQUIN, di samping menjadi universitas yang paling banyak program studinya telah terakreditasi oleh ACQUIN.