Para aktivis, peneliti dan jurnalis di Kota Bengkulu mendeklarasikan Komunitas Pelindung Sungai (Pelus) Bengkulu sebagai bentuk kegelisahan atas kondisi sungai Bengkulu yang tercemar mikroplastik.

Hasil penelitian dari Ekpedisi Sungai Nusantara dari Ecoton di Sungai Air Bengkulu, Nelas, hulu Musi dan Danau dendam Tak Sudah telah ditemukan kontaminasi mikroplastik 10-20 partikel mikroplastik/100 liter air.

Koordinator Pelus Bengkulu, Andi Kurnia Agung di Bengkulu, Jumat mengatakan bahwa pencemaran mikroplastik tersebut disebabkan oleh banyaknya sampah plsatik yang dibuang ke media lingkungan terutama sungai yang bermuara di laut. 

"Menyikapi buruknya kualitas air di Kota Bengkulu maka para penggiat lingkungan/aktivis, peneliti dan jurnalis perlu membuat sebuah komunitas yang terus menyuarakan perbaikan pengelolaan sampah di Bengkulu ini," kata Andi. 

Air sungai yang diteliti tersebut merupakan sumber baku air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Bengkulu dan dapat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat yang mengonsumsi air tersebut.

Lanjut Andi, tujuan dari komunitas ini guna melindungi sungai di Bengkulu melalui kegiatan bersih-bersih sungai dari sampah plastik, melakukan investigasi dan riset kondisi sungai Bengkulu meliputi potensi keanekaragaman hayati ikan, serangga air, burung dan flora serta fauna yang terkait sungai Bengkulu. 

Kemudian melakukan Inventarisasi sumber-sumber pencemaran, melakukan brand audit, jenis packaging/sachet yang banyak mencemari sungai (timbulan sampah liar yang berpotensi menghasilkan mikroplastik), mempublikasikan informasi tentang perkembangan pengelolaan dan kondisi sungai-sungai Bengkulu.

"Kami juga mengumumkan jika saat ini Bengkulu dalam kondisi darurat sampah plastik," ujarnya. 

Kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan audiensi dengan Wali Kota dan Gubernur Bengkulu, guna memaparkan temuan pencemaran klorin, phospat dan kontaminasi mikroplastik di sungai dan perairan Bengkulu.

"Kami mendesak pemerintah untuk memprioritaskan penanganan sampah plastik," katanya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022