Bengkulu (Antara) - Lembaga survei "Political Communication Institute" Jakarta menyebutkan elektabilitas Partai Golkar di Bengkulu berada pada posisi tertinggi dengan perolehan 18,9 persen.

"Survei kami menunjukkan bahwa Partai Golkar masih tertinggi di Bengkulu seperti pada 2009," kata Direktur Eksekutif `Polistical Communication Institute` Heri Budianto di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan hal itu saat diskusi politik dan rilis hasil survei potret elektabilitas partai politik, caleg DPR-RI dan DPD-RI daerah pemilihan Bengkulu.

Ada sebanyak 1.200 responden dalam survei tersebut dengan eror 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Para responden tersebut tambahnya tersebar di 10 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bengkulu.

Komposisi responden 46 persen adalah masyarakat dengan pendidikan SMA sederajat dengan profesi yang mendominasi adalah petani dan nelayan.

Ia mengatakan setelah Partai Golkar, menyusul PDIP sebesar 8,6 persen, Partai Nasdem 8,4 persen, PAN sebesar 6,4 persen dan Gerindra 6,1 persen.

"Survei ini berlangsung dua bulan yakni Maret dan April setelah PDIP memutuskan Jokowi sebagai capres," katanya.

Alasan responden memilih partai Golkar karena merupakan partai lama yang sudah berpengalaman.

Selain itu pengaruh keluarga atau kekerabatan serta tokoh Golkar yang sudah berprestasi di tingkat nasional.

Sedangkan pemilih Partai PDIP murni karena pencapresan Jokowi serta kaitan Megawati Soekarnoputri yang merupakan orang Bengkulu.

Pengamat politik dari Universitas Bengkulu Lamhir Syam Sinaga yang hadir dalam diskusi itu mengatakan bahwa ada tiga pemilih di Provinsi Bengkulu.

Tiga tipe pemilih tersebut yakni pro-perubahan, netral dan pemilih yang konservatif.

Pemilih Partai Golkar tambahnya adalah pemilih konservatif atau pemilih partai lama seperti Golkar.

Survei ini tambahnya dapat membuat masyarakat mampu berpikir lebih objektif tentang pilihannya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014