Jakarta,  (Antara) - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin mengatakan peluang bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo menuju kursi RI-1 terancam, menilik "Jokowi Effect" tidak berpengaruh besar dalam mengatrol suara partainya di Pileg 2014.

"Perolehan suara PDIP berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukan pencapresan Jokowi tidak memberi pengaruh yang cukup signifikan," kata Said melalui surat elektronik yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, banyak pihak memperkirakan perolehan suara PDIP akan berada pada level 18-20 persen suara nasional.

PDIP sendiri saat Rakernas II tahun lalu sempat menargetkan perolehan suara partai mencapai 27,02.

"Tidak terjadi lonjakan suara pada PDIP. Dengan hanya memperoleh suara di bawah 20 persen tentu tidak bisa bagi PDI-P untuk maju sendirian mengusung Jokowi dalam Pilpres nanti."
   
"Kalau tetap ingin memajukan gubernur DKI Jakarta itu, maka mau tidak mau PDIP harus realistis berkoalisi dengan parpol lain agar bisa memenuhi syarat 'presidential threshold'," kata dia.

Said mengatakan syarat mengusulkan capres harus memiliki bekal 25 persen suara Pileg atau mampu menyabet 20 persen kursi DPR.

"Katakanlah PDIP mendapatkan 20 persen suara Pileg. Itu 'kan tidak pasti setara dengan 25 persen kursi DPR. Nah, pertanyaannya adalah dengan siapa PDIP nanti akan berkoalisi," katanya. ***1***

Pewarta: Oleh Anom Prihantoro

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014