Bengkulu (Antara-IPKB) - Puluhan Mahasiswa di Bengkulu mengikuti pembekalan survey Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2014 dan Mini Survey (MS) peserta KB aktif.

Pembekalan tersebut diikuti peserta mencapai 60 orang lebih terdapat 44 orang mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti sebagai pewancara dalam survey RPJM dan mini survey peserta KB aktif. Dan 20 orang tenaga suvervisi. Dengan itu dapat menghasilkan data yang valid serta akurat untuk menjadi reffrensi pelaksanaan pembangunan kependudukan.

Hal demikian itu disampaikan Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Progam dan Kerjasama BKKBN Edi Sanyoto, kepada wartawan usai menyampaikan laporan pelaksaaan, Senin 14/4 belum lama ini.

Edi menyampaikan, pembekalan digelar selama tiga hari sejak 14-16 April 2014. Dengan menghadirkan tenaga pengajar dari unsur akademisi dan Widya iswara BKKBN.

Ia mengatakan, pembekalan bagi tenaga pewancara itu guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengumpulan data serta melaksanakan pengawasan di lapangan.

Edi menambhakan, secara khusus kegiatan yang telah dilakukan setiap tahun itu guna selain bermanfaat bagi pewancara juga dapat memberikan keterampilan terhadap tenaga suvervisi dalam pengelolaan data hasi survey, ujarnya.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu Iskandar pada pembukaan pembekalan survey RPJM dan MS 2014 di Ruang Diklat BKKBN menyampaikan, survey RPJMN ditujukan untuk lebih memantapkan Indonesia di segala bidang, dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM, melibatkan berbagai bidang pembangunan, termasuk pembangunan kependudukan dan KB.

Pada tahun ini, RPJM 2010 – 2014 merupakan tahapan kedua dari RPJPN 2005 – 2025. Melalui Undang – Undang RI No.52 tahun 2009  tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, program KB dan Kependudukan mendapat pijakan Hukum yang kuat, kata Iskandar.

Ia menambahkan, masih banyak permasalahan kependudukan yang mesti ditindaklanjuti untuk mendorong percepatan pembangunan kependudukan. Saat ini berdasarkan hasil beberapa lembaga survey yang mengisyaratkan masih lemahnya pembangunan kependudukan berbagai aspek. 

Permasalahan remaja menjadi isu penting dalam pembangunan kependudukan, "kelahiran pada remaja masih tinggi serta usia perkawinan masih rendah, hal itu menjadikan isu penting pembangunan kependudukan," katanya. 

Melalui survey RPJM dan MS 2014 dapat meningkatkan kinerja pembangunan kependudukan di daerah itu, pungkas Iskandar.(yar)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014