Bengkulu (Antara-IPKB) - Pelaksanaan program Kependudukan dan KB mendapat pijakan Hukum yang kuat, dengan disahkannya UU No.52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
Salah satu implementasi amanat tersebut dilakukannya survey Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dalam melaksanakan dua prioritas Program KB.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Iskandar menyebutkan, dalam rencana pembangunan tersebut terdapat 11 prioritas pembangunan, program KB tercantum dalam dua prioritas yakni program Kesehatan dan penanggulangan kemiskinan.

RPJM ditujukan untuk lebih memantapkan Indonesia di segala bidang, dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM, melibatkan berbagai bidang pembangunan, termasuk pembangunan kependudukan dan KB.
Dikatakan Iskandar, KB dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, baik pada ibu hamil, balita. Hal itu tentunya melalui pengaturan jarak kehamilan.

Sementara terhadap aspek kesejahteraan atau penanggulangan kemiskinan. KB erat kaitannya dalam menekan kemiskinan.

Kondisi kependudukan di Bengkulu saat ini menunjukkan pelaksanaan program KB perlu kerja ekstra baik dalam peningkatan kuantitas maupun kualitas.
 
"Pada 2012 angka kematian ibu melahirkan masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, dan potret angka kematian bayi 26/1000 kelairan,".

Sementara, angka kemiskinan di daerah itu pada tahun lalu relatif tinggi yang mencapai 17,00 persen lebih. Beberapa permasalahan kependudukan tersebut dapat disebabkan akibat masih lemahnya pelaskanaan permbangunan kependudukan, ujarnya.

Secara umum perkembangan jumlah penduduk miskin juga mengalami pengurangan, walaupun tingkat pengurangannya melambat (sedikit). Pada Tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 370.600 jiwa dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2010 sebesar 290.459 jiwa dan pada 2011 mengalami kenaikan menjadi 303.400 jiwa dan tahun 2013 meningkat menjadi 327.350 jiwa.

"Kondisi itu terjadi pada 2013 lalu, di tingkat perdesaan sebesar 235.440 dan perkotaan sebanyak 91.910 jiwa.

Menurut dia, isu strategis kemiskinan di Provinsi Bengkulu, antara lain masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan banyaknya jumlah penduduk  miskin. Tingginya Jumlah Pengangguran dan alih fungsi lahan pertanian ke Non Pertanian serta belum meratanya pelayanan kesehatan dasar.(rs)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014