Bengkulu (Antara) - Kepolisian Resor Kota Bengkulu menyiagakan 115 personel untuk mengamankan jalannya pleno rekapitulasi suara tingkat KPU setempat.

"Sebanyak 14 orang disiagakan dalam ruangan pleno, 15 orang personel penjinak bom (jibom), 86 personel di luar ruangan pleno. Kami siagakan guna mensterilkan lokasi pleno dari kemungkinan yang akan mengganggu jalannya rekapitulasi surat suara," kata Kapolresta Bengkulu, AKBP Iksantyo Bagus Pramono, Sabtu.

Dia mengatakan, seluruh personel berseragam yang disiagakan Polresta, baik yang berada di dalam ruangan pleno maupun yang berjaga di sekitar hotel tempat penghitungan di Kota Bengkulu yang dijadikan sebagai lokasi pleno. Personel yang disiagakan bersenjata lengkap.

"Terkait protes dari saksi partai yang meminta kepolisian dalam ruangan agar tidak memakai senjata, itu tidak semestinya, karena senjata termasuk perlengkapan personel, kalau mereka ingin itu, berarti mereka punya rencana melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu jalannya pleno," kata dia.

Sementara itu, pada awal digelarnya pleno rekapitulasi suara tingkat KPU Kota Bengkulu, saksi parpol sempat ricuh karena minimnya fasilitas yang disediakan oleh panitia.

"Seperti meja bulat yang disediakan, ini bukan untuk pleno, ini santai di restoran, kami susah melihat ke depan, untuk fasilitas listrik sebagai tempat mengecas laptop pun juga tidak ada," kata saksi dari Parpol Gerindra, Marliadi.

Hal senada juga disampaikan Ketua Panwaslu Kota Bengkulu, Sugiharto, yang meminta agar penyelenggara pemilu setempat memberikan kenyamanan terhadap saksi parpol agar rekapitulasi suara berjalan dengan kondusif.

"Saya juga merasa demikian, duduk menyamping ataupun membelakangi layar proyektor akan mengganggu kenyamanan saksi untuk mengikuti jalannya pleno," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Kota Bengkulu, Darlinsyah menskor sidang selama 15 menit untuk menata ruangan sesuai yang diinginkan saksi parpol.

"Untuk saksi kami mohon agar mengikuti etika sidang," kata dia.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014