Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Tanaman padi petani di areal persawahan Kelurahan Semarang Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu mengalami gagal tumbuh karena lahan sawah kekurangan air sehingga mengakibatkan kekeringan.

"Seluas dua hektare tanaman padi mengalami gagal tumbuh di daerah ini karena kekurangan air sehingga membuat sawah kekeringan," kata seorang petani Kelurahan Semarang Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu, Tamrin, kepada reporter antarabengkulu.com, Selasa.
       
Ia menjelaskan, saat ini tanaman padi yang gagal tumbuh tak bisa diselamatkan lagi karena batangnya telah mati. Daun padi yang tadinya berwarna hijau telah berubah warna jadi coklat dan akarnya sudah membusuk.
       
"Tanaman padi yang mengalami gagal tumbuh ini berusia sekitar 20 hari. Awalnya bibit padi yang ditanam masih bisa tumbuh, namun sejak 10 hari lalu daun padi mulai layu dan akhirnya menjadi berwarna coklat karena kekurangan air," katanya.
       
Petani memperkirakan, areal tanaman padi yang mengalami gagal tumbuh akan semakin luas bila hujan t tidak juga turun dalam dua minggu ke depan.
       
"Tanaman padi yang terancam gagal tumbuh bisa semakin luas. Saat ini belasan hektare tanaman padi yang berumur antara satu hingga dua bulan terancam gagal tumbuh karena lahan mulai kering dan tanahnya sudah retak-retak," katanya.

Petani hanya bisa berharap hujan lebat bisa turun secepatnya karena air irigasi yang bersumber dari Danau Dendam Tak Sudah tidak bisa memenuhi pengairan di persawahan di bagian hilir.

Sebelumnya, petani di Kelurahan Semarang juga mengalami gagal tanam karena bibit yang sudah disemai menjadi mati karena kekurangan air sehingga tak bisa ditanam di areal persawahan seluas tiga hektare.(mhe)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012