Bandarlampung (Antara) - Omset pedagang warung kopi dan makanan di sekitar Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Bandarlampung sepanjang pleno rekapituasi penghitungan suara, Sabtu--Senin dini hari (19-21 April 2014) meningkat dua kali lipat.

"Lumayanlah selama dua hari ini omset naik signifikan karena banyak yang begadang," ujar salah satu pedagang warung kopi di sekitar lokasi rekapitulasi suara, Amin, di Bandarlampung, Senin.

Menurut dia, selama dua hari itu, banyak yang mengunjungi warungnya, sebagian besar polisi yang berjaga selama berlangsungnya pleno penghitungan suara, dan wartawan.

Dia menceritakan, saat tidak ada pleno rekapitulasi, biasanya warungnya sudah ditutup pada jam 19.00 WIB, namun selama dua hari terakhir, dia buka nyaris 24 jam nonstop.

"Gantian sama istri, karena ramai sekali," kata dia.

Amin menceritakan, kopi hita dan mi rebus mejadi varian yang paling laris di warungnya selama dua hari terakhir.

"Biasanya makan dan minumnya dini hari, sambil nongkrong," kata dia.

Ada sekitar enam warung yang menjual kopi dan makanan ringan dan tersebar di sekitar Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Bandarlampung.

Sepanjang rapat pleno penghitungan suara, ada seratusan lebih polisi yang bersiaga di lokasi selama nyaris 24 jam nonstop.

Saat senggang, mereka banyak memilih warung kopi sebagai tempat bersenda gurau dan beristirahat.

Bukan hanya polisi, wartawan dan saksi yang mengikuti rapat pleno juga kerap menghabiskan waktu di warung kopi untuk sekedar ngopi, atau makan mi instan rebus, sembari menunggu hasil penghitungan, yang berlangsung alot.

Rapat pleno hasil pileg tingkat Kota Bandarlampung berlangsung di Kantor KPU Kota Bandarlampung sabtu siang (19/4) hingga Senin dini hari (21/4). (Antara)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014