Seoul (Antara/AFP) - Korea Utara pada Senin menyatakan bahwa kunjungan Presiden Amerika Serikat ke sejumlah negara Asia dapat meningkatkan eskalasi ketegangan militer di kawasan.

Dua di antara sejumlah negara yang akan dikunjungi Obama pada 23-29 April mendatang adalah Jepang dan Korea Selatan--sekutu utama Amerika Serikat di Asia yang merupakan pemain kunci untuk menghentikan program nuklir Pyongyang.

Juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan bahwa kunjungan yang "reaksioner dan berbahaya" itu hanya akan "meningkatkan konfrontasi dan membuat perlombaan senjata nuklir semakin memburuk" di semenanjung Korea.

Dalam pernyataan yang disiarkan Kantor Berita KCNA, juru bicara tersebut menambahkan, kunjungan menteri luar negeri dan pertahanan Amerika Serikat beberapa waktu lalu bertujuan untuk menciptakan stigma buruk bagi program nuklir Korea Utara.

Kementerian luar negeri Korea Utara juga menilai bahwa stigma tersebut digunakan untuk melegitimasi kehadiran militer Amerika Serikat di kawasan Asia.

"Obama akan mengkampanyekan hal yang sama," kata juru bicara tersebut.

Sepanjang dua bulan terakhir ketegangan di semenanjung Korea terus meningkat, terutama setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan militer besar tahunan.

Korea Utara kemudian memprotes dengan menguji coba puluhan rudal jarak dekat dan rudal jarak menengah--yang pertama dalam sembilan tahun terakhir.

Pada Senin, Kantor Berita Yonhap menulis bahwa militer Korea Selatan melihat adanya peningkatan aktivitas di situs bawah tanah Punggye-ri, Korea Utara. Tempat tersebut pernah menjadi ajang uci coba senjata nuklir pada 2006, 2009, dan 2013.

"Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang memantau situasi terakhir di tempat itu untuk mendeteksi tanda-tanda dilakukannya uji coba senjata," kata sumber dalam militer kepada Yonhap.

Pada akhir bulan lalu, Korea Utara menyatakan bahwa uji coba nuklir dalam "bentuk baru" mungkin akan dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB mengecam peluncuran rudal jarak menengah.

Sejumlah pakar menilai "bentuk baru" yang dimaksud Korea Utara adakah uji coba peralatan berbasis uranium atau hulu ledak nuklir kecil yang dimasukkan ke dalam rudal.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014