Padang (ANTARA Bengkulu) - Pembangunan kawasan kampus baru Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, di daerah Air Pacah Jalan Padang By Pass dirancang menggunakan teknologi berkonsep ramah lingkungan dan diyakini bebas banjir.

"Sejak awal pembangunan gedung-gedung dan bangunan lain dalam kawasan kampus baru UBH ini, dirancang ramah lingkungan dan diyakini bebas banjir, meski berada di lahan tanah lunak dan lebih rendah dari permukaan jalan Padang By Pass," kata koordinator pembangunan kampus II UBH, Ir Khadavi ST MT di Padang, Selasa.

Menurut dia, dalam mengatasi kerawanan pembangunan di daerah tanah lunak dan rendah ini, maka dalam pembangunan kampus baru UBH juga disertai dengan pembuatan kolam-kolam ukuran besar untuk menampung dan menyerap air.

Selain itu, dibangun dibangun banyak drainase untuk menyalurkan air, sehingga kerawanan banjir dapat diatasi sejak awal, tambahnya.

Ia mengatakan, dalam mengatasi kerawanan banjir maka pembangunan dirancang memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dan upaya mengimplementasikan ilmu pengetahuan khususnya di bidang konstruksi dengan pembangunan ramah lingkungan dan bencana.

Rancangan digunakan dalam pembangunan kampus baru UBH adalah konsep kampus hijau dan ramah lingkungan termasuk untuk menghindari banjir dengan pengendalian dini melalui drainase memadai dan kolam-kolam penampung air.

"Kolam-kolam tersebut sekaligus difungsikan sebagai kolam ikan dan lokasi penelitian atau laboratorium alam bagi mahasiswa Fakultas Perikanan", tambahnya.

Pembangunan kampus baru UBH telah dimulai sejak April 2010 yang nantinya akan menampung perkembangan jumlah mahasiswa dan kegiatan akademis serta terkait antisipasi kerawanan bencana tsunami.

Rektor UBH, Prof Dr Ir Hafrijal Syandri MS menjelaskan, pembangunan kampus baru dilakukan di lahan seluas sekitar 10 hektare itu akan menghabiskan dana untuk tahap pertama mencapai Rp43,33 miliar.

Pada pembangunan tahap pertama I dibangun satu blok meliputi tiga bangunan, meliputi bangunan dekanat dengan biaya Rp10,88 miliar, bangunan dekanat II dengan dana Rp12,53 miliar dan bangunan laboratorium dengan anggaran Rp12,53 miliar.

Dana pembangunan tersebut Rp20 miliar diantaranya adalah Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) dan sisanya pinjaman dari perbankan dan bantuan donatur baik di Sumbar maupun daerah lain.

Menurut dia, pembangunan kampus Padang By Pass ini secara keseluruhan ditargetkan selesai pada 2020 dan diharapkan dapat menampung jumlah mahasiswa dan kegiatan akademis yang diproyeksikan meningkat dalam sepuluh tahun ke depan.

Ia menyebutkan, diproyeksikan pada tahun 2020 jumlah mahasiswa UBH mencapai 11.470 orang meningkat dari 8.584 orang yang terdaftar saat ini.

Keberadaan kampus UBH Padang By Pass sekaligus sebagai antisipasi ancaman bencana tsunami, karena pusat perkuliahan dan akademis kampus saat ini berada di kampus I kawasan Ulak Karang Padang yang berada di pesisir pantai.

Kampus I Ulak Karang masuk zona paling berbahaya (Red Zone) jika terjadi bencana tsunami, sedangkan kampus By Pass berada di kawasan berjarak lebih dari enam kilometer dari bibir pantai dan masuk daerah aman tsunami (Yellow Zone). (H014/Y008)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012