Korban tewas akibat badai Agatha di Meksiko turun menjadi sembilan orang setelah laporan awal menyebutkan 11 orang tewas, kata pihak otoritas pada Rabu (1/6).

Empat orang lainnya saat ini hilang, kata pihak berwenang kepada media lokal.

Badai Agatha, yang merupakan badai Kategori 2, pada Senin sore (30/5) menerjang dengan kecepatan 169 kilometer per jam di dekat kota pantai Puerto Angel di pantai Pasifik, dan kemudian menghilang pada Selasa (31/5) saat bergerak ke daratan.

Sebelumnya, Gubernur negara bagian Oaxaca di Meksiko selatan, Alejandro Murat, mengatakan pada Rabu pagi (1/6) bahwa 11 orang tewas dan 33 hilang setelah badai Agatha melanda.

Otoritas negara bagian itu juga mengatakan banyak orang hilang ditemukan setelah kontak terjalin kembali dengan masyarakat terpencil Oaxaca.

Gubernur Oaxaca mengatakan jumlah korban tewas dan hilang sejauh ini masih dalam bentuk data pendahuluan. Murat mendesak masyarakat untuk tetap waspada.

"Penting bagi seluruh penduduk untuk tetap (di tempat) aman. Ada kemungkinan tanah longsor dan banjir sungai," kata Murat yang berbicara melalui tautan video pada sebuah konferensi pers reguler pemerintah.

Pada Rabu pagi (1/6), Pusat Badai Nasional Amerika Serikat mengatakan ada kemungkinan 80 persen sebuah badai akan terbentuk di Atlantik -- dari sisa-sisa badai Agatha -- dalam 48 jam ke depan.

"Cuaca ini kemungkinan akan menjadi suatu depresi tropis saat bergerak ke arah timur laut di atas Laut Karibia barat laut dan Teluk Meksiko tenggara selama beberapa hari ke depan," kata badan yang berbasis di Miami, AS itu.

Sumber: Reuters

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022