Sentani,  (Antara) - Sertu Anumerta Rahman Hakim yang menjadi korban penembakan kelompok sipil bersenjata di Pos Gurage, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, juga merupakan seorang guru bagi anak-anak buta aksara yang berada di wilayah pedalaman tempatnya bertugas.

        Komandan Batalyon (Danyon) Letkol Inf Luqman Arief mengatakan Sertu Hakim merupakan seorang pengajar.  
   Beberapa bulan terakhir sejak ditugaskan di Pos Gurage, Sertu Hakim meminta istrinya untuk mengirimkan buku-buku pelajaran yang digunakan untuk mengajar anak-anak yang berada di kampung-kampung.

        "Kebetulan istri Sertu Hakim merupakan seorang guru Taman Kanak-Kanak (TK)," katanya kepada Antara di Sentani, Sabtu.

        Ia menjelaskan biasanya Sertu Hakim mengajar anak-anak yang ditemuinya ketika melakukan patroli ke kampung-kampung tempat ditugaskan.

        Masyarakat sekitarpun mengaku bahwa Sertu Hakim sudah cukup dekat dengan masyarakat.

        "Kegiatan mengajar ini sudah dimulai sejak 4-5 bulan ketika rombongannya bertugas di Pos Gurage," tegasnya.

        Ia menambahkan pihaknya sangat kehilangan atas kepergian Sertu Hakim. Pasalnya, selain loyalitas kepada negara, Serta Hakim juga memiliki kepedulian bagi nasib anak-anak Papua yang belum mengecap bangku pendidikan secara menyeluruh.

        Sertu Anumerta Rahman Hakim meninggalkan seorang istri bernama Sulistiowati, yang merupakan guru TK Ria Pembangunan, dan seorang anak laki-laki berumur 2 tahun bernama Alif.

        Sebelumnya seorang dari dua anggota TNI dari Yonif 751/Raider Sentani tewas ditembak oleh kelompok sipil bersenjata di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, Jumat sekitar jam 15.30 WIT.  ***1***

Pewarta: Oleh Hendrina Dian Kandipi

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014