Satuan Reskrim Kepolisian Resor Mukomuko, Polda Bengkulu, menyelidiki penyebab kebakaran di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh.

"Tim telah melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) kebakaran di SPBU tersebut, saat ini masih diselidiki," kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Witdiardi, melalui Kasat Reskrim Iptu Susilo dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di wilayah Desa Tunggang, Kabupaten Mukomuko, hangus terbakar pada Jumat pagi (3/6) sehingga mengakibatkan satu orang yang diduga anggota polisi di wilayah tersebut mengalami luka bakar pada bagian wajah.

Petugas SPBU di wilayah tersebut menggunakan alat pemadam api untuk memadamkan kebakaran pada pada nosel pengisian pertalite dan solar sehingga tidak bisa dipakai.

Ia menjelaskan, kronologis kejadiannya pada saat petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite dan solar pada sejumlah kendaraan yang sedang antre.

Kemudian tiba-tiba ada percikan api dari nosel yang mengakibatkan terjadinya kebakaran di SPBU yang berada sejauh sekitar 75 kilometer dari ibu kota kabupaten setempat.

Ia menambahkan, untuk sementara ini dugaan kebakaran SPBU tersebut terjadi karena ada kebocoran pada nosel mesin pengisian pertalite dan solar. Selanjutnya menunggu keterangan dari saksi di tempat kejadian peristiwa.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko Jodi mengatakan pihaknya belum menerima informasi terkait kebakaran yang menghanguskan SPBU di Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh.

Kendati demikian, ia mengatakan, petugas SPBU di wilayah ini menggunakan alat pemadam api untuk memadamkan kebakaran yang menghanguskan SPBU tersebut.

Namun, menurutnya, cara memadamkan kebakaran menggunakan air di SPBU tersebut tidak efektif karena dapat menyebabkan kebakaran semakin melebar di areal yang terbakar tersebut.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022